Topic
Home / Pemuda / Essay / Ketika Sebagian Remaja Islam Menuhankan Selain Allah

Ketika Sebagian Remaja Islam Menuhankan Selain Allah

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (shutterstock.com)
Ilustrasi (shutterstock.com)

dakwatuna.com – Sahabat, saya mau share pengalaman pribadi saya ketika ada salah satu murid saya yang sedang galau dan suka menangis sendiri, dan murid saya itu tiba-tiba bertanya kepada saya sebuah pertanyaan “Kak, Bagaimana cara melupakan seorang idola?”

Saya: “Maksudnya gimana?”

“Saya lagi sedih dan nangis berkali-kali kak, karena Idola saya salah satu artis pria dari Korea EXSO mau menikah”.

Mendengar pernyataan itu saya jadi sedih dan merasa aneh sendiri, ternyata sebegitu besarnya pengaruh budaya luar sampai-sampai sangat mempengaruhi suasana hati dan kehidupan seorang remaja muslim. Bahkan murid saya itu menyatakan dia tidak rela idolanya menikah dan lebih berharap agar idolanya itu jadi Gay (Homo) saja, biar dia tidak merasa cemburu dan dia bercerita bahwa fans-fans lain bahkan ada yang sampai bunuh diri melihat idolanya mau menikah. Mendengar itu saya merasa semakin sedih, karena masih banyak remaja Islam di Indonesia yang perlu diselamatkan dari budaya-budaya buruk dari asing.

Akhirnya, saya coba menggali sampai sejauh apa kecintaannya kepada artis Korea tersebut, ternyata luar biasa memilukan, karena ia pernah menonton konser artis itu yang baru mulai jam 7 malam, tapi ia sudah datang jam 9 pagi bahkan ia mengaku saat menonton konser ia tidak shalat. Dan setiap harinya ia selalu memikirkan tentang artis idolanya tersebut.

Sahabat, melihat kondisi di atas rasanya para penggiat dakwah di Indonesia saat ini haru me“Re Planning” strategi berdakwah agar remaja Islam di Indonesia tidak kehilangan orientasi siapa yang seharusnya dia kagumi dan dia sembah. Apa jadinya kondisi Islam nantinya di Indonesia jika para calon penerus bangsanya lebih mencintai artis yang bukan beragama Islam daripada mencintai Allah SWT. Apa jadinya jika 50.000 remaja Islam saat menonton artis Korea itu meninggal ketika ia belum shalat dan hatinya tidak diisi dzikir tapi diisi oleh kekaguman buta dengan seorang manusia biasa. Perilaku di atas tentunya telah membuat Tuhan tandingan selain Allah SWT dan ini perlu dicarikan solusinya bersama.

Untuk para orang tua, mari jadilah orang tua yang sesungguhnya yang berperan untuk mengenalkan Allah kepada anak terlebih dahulu sebelum yang lain dan mengagungkan Allah sebelum diajarkan kagum dengan yang lain. Jangan hanya jadi orang yang fokusnya hanya mencari selembar kertas hina yaitu Uang tapi mengabaikan Aqidah anaknya. Mari selamatkan Aqidah remaja Indonesia sesuai dengan peran kita masing-masing. Semoga Allah melindungi remaja-remaja Islam di Indonesia agar tidak punya “Tuhan” lain selain Allah SWT.

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Aresta VIII (dok. dakwatuna.com)

Ajang Remaja Berprestasi 14: Genggam Dunia dengan Impianmu, Ubah Dunia dengan Potensimu

Figure
Organization