Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Turki Belum Bergabung dengan Koalisi Internasional Karena Ingin Perangi Terorisme dari Akarnya

Turki Belum Bergabung dengan Koalisi Internasional Karena Ingin Perangi Terorisme dari Akarnya

Pengungsi Suriah di perbatasan dengan Turki (Anadolu)
Pengungsi Suriah di perbatasan dengan Turki (Anadolu)

dakwatuna.com – Ankara. Hingga sekarang belum tercapai kesepakatan antara Turki dan Amerika terkait bergabungnya Turki dalam koalisi internasional melawan organisasi Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS). Turki mengajukan beberapa persyaratan yang belum bisa dipenuhi Amerika dan koalisinya.

Di antara syarat itu, seperti dikatakan Muhammad Syahin, direktur Institut Pemikiran Strategis keada Anadolu, Selasa (14/10/2014) hari ini, adalah mempersenjatai dan melatih kelompok-kelompok perlawanan di Suriah yang masih moderat. Pasukan koalisi sangat berkeinginan menggunakan pangkalan udara Turki, Incirlik, untuk melancarkan serangan-serangan udaranya ke Suriah dan Irak.

Turki juga berpandangan fenomena ISIS adalah reaksi bukan aksi; akibat bukan sebab. ISIS muncul karena adanya rezim Asad di Suriah. Kalau sebab kemunculan itu tidak dihilangkan, pasti akan bermunculan lagi kelompok-kelompok keras seperti ISIS. Oleh karena itu, Turki ingin solusi terhadap masalah ini bisa bersifat permanen dengan menghilangkan sebab permasalahannya, bukan solusi yang temporal.

Di antara jalan menuju solusi itu adalah dengan mengadakan wilayah larangan terbang di bagian utara Suriah. Hal itu untuk mencegah dilakukannya serangan udara oleh pasukan rezim Asad terhadap kelompok perlawanan. Selain di bagian utara, wilayah larangan terbang perlu juga diadakan di beberapa bagian di Suriah untuk memudahkan gelombang pengungsian.

Jadi, Turki belum juga terlibat dalam koalisi karena Turki ingin menjadikan rezim Asad sebagai target utama perang yang dilakukan koalisi internasional pimpinan Amerika. (msa/dakwatuna)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Ini Alasan Turki Beli Sistem Pertahanan dari Rusia

Figure
Organization