Topic
Home / Berita / Nasional / PTDI, Anak Emas yang Bisa Mandiri

PTDI, Anak Emas yang Bisa Mandiri

CN235 Salah satu jenis pesawat produksi PTDI.  (wikipedia.org)
CN235 Salah satu jenis pesawat produksi PTDI. (wikipedia.org)

dakwatuna.com – Jakarta.  Anggota DPR, Habib Nabiel Almusawa mengapresiasi kinerja PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) yang tetap bisa eksis bahkan mendapat pengakuan dunia meski tidak lagi mendapat dukungan penuh Pemerintah sebagaimana di masa Orde Baru (Orba) lalu.

“PTDI yang dulunya bernama PT. Nurtanio kemudian sempat berganti nama menjadi PT.IPTN adalah anak emas Orba.  Banyak pihak sempat menduga, BUMN ini akan bangkrut seiring jatuhnya Orba. Namun ternyata tetap eksis dan mendapat pengakuan dunia.  Anak emas yang lalu menjadi anak tiri tapi bisa tetap eksis dan tumbuh itu luar biasa”, papar Habib dalam rilisnya yang diterima redaksi, menanggapi keberhasilan BUMN ini menjual satu unit lagi pesawat  CN235 kepada Thailand.

Penandatanganan jual beli pesawat ini dilakukan oleh Direktur Utama PTDI dengan Managing Director of Thai Aviation Industries Co. Ltd (TAI) di Bangkok akhir pekan lalu.  Oleh TAI, pesawat ini nantinya akan diserahkan kepada Royal Thai Police.  Sebelum ini, Thailand juga sudah menggunakan 2 pesawat CN235 untuk kepentingan Kementerian Pertanian setempat

Selain oleh Thailand, pesawat CN235 sudah juga dipakai oleh Angkatan Udara Korea Selatan 8 unit, Polisi Korea Selatan 4 unit, Tentera Udara Diraja Malaysia 8 unit, Uni Emirat Arab 7 unit, Pakistan 4 unit, Senegal 2 unit, Kerajaan Brunei Darussalam 1 unit dan Burkina Faso 1 unit.

”Penggunaan CN235 oleh negara-negara tersebut merupakan bukti pengakuan dunia kepada PTDI, kepada bangsa Indonesia. Saya juga menghimbau pada Pemerintah agar walaupun PTDI sudah swasta mandiri tetapi support pada perusahaan ini jangan dilepas total, karena PTDI telah membanggakan negara ini dengan karyanya.  Jangan sampai bangsa ini melupakan karya-karya besar anak bangsanya”, ucap Habib.

PTDI layak diberi apresiasi atas prestasi itu. ”Namun PTDI jangan puas sampai di sini. Tingkatkan terus kemampuan agar bisa tembus ke pasar Timur Tengah dan Asia Tengah”, ujarnya.

”Teruslah berkreativitas karena mempertahankan lebih sulit dibandingkan memperoleh.  Hal ini karena kompetitor kita juga tidak akan tinggal diam”, pungkasnya.  (sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

sertifikasi khatib

PKB Tolak Wacana Sertifikasi Khatib

Figure
Organization