
dakwatuna.com – Jakarta. Postur Kabinet Jokowi-JK memberikan porsi yang cukup besar bagi partai politik. Dari 34 kementerian yang ada, 16 kementerian dipastikan akan diberikan kepada tokoh dari partai politik.
Namun, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengatakan, partainya tidak tertarik jika nantinya Jokowi menawarkan kursi menteri kepada Partai Demokrat.
“Demokrat tidak tertarik jabatan seperti itu,” kata Mubarok usai diskusi RUU Pilkada Untuk Kesejahteraan Rakyat, di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (17/9/2014).
Mubarok menegaskan pada pemerintahan mendatang partainya lebih memilih untuk menjadi penyeimbang pemerintahan.
“Penyeimbang saja Demokrat,” ucapnya singkat.
Mengenai 34 kabinet yang telah dibentuk Jokowi-JK, Mubarok berpendapat tidak sesuai dengan gagasan sebelumnya. Padahal menurut Mubarok, kabinet ramping yang awalnya digagas oleh Jokowi ternyata tidak sesuai dengan hasil pembentukan kabinet yang telah diumumkan.
“Kabinet ramping. Politik realistis, JK lebih realistis. Kebanyakan pikiran Pak JK yang muncul,” ucap Mubarok.
Pada awal-awal pembentukan kabinet, jokowi sempat bersikukuh akan membentuk kabinet yang ramping sebagai bagian dari efisiensi. Namun dengan berjalannya waktu hal tersebut sulit untuk diwujudkan mengingat banyak kepentingan yang harus diakomodir Jokowi-JK. (liputan6/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: