Brigade Al-Qassam: Israel Buka ‘Pintu Neraka Jahanam’ untuk Dirinya Sendiri

Jubir Al-Qassam memberikan keterangan pers (islammemo.cc)

dakwatuna.com – Palestina. Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Qassam, dalam pernyataan pers pertamanya setelah pengkhianatan gencatan senjata oleh Israel menegaskan bahwa negara penjajah Yahudi tersebut telah membuka pintu ‘neraka jahanam’ untuk dirinya sendiri, sebagaimana dikutip Islam Memo (20/8/2014).

Berikut terjemahan teks pernyataan pers yang dirilis oleh Brigade Al-Qassam:

“Peperangan Al-‘Ashfu Al-Ma’kul (Daun-daun yang Dimakan Ulat)”

Musuh (Israel) telah mengkhianati perjanjian gencatan senjata, melakukan pembantaian di rumah keluarga Ad-Dalwi, dan mereka membuka pintu ‘neraka jahanam’ untuk diri mereka sendiri.

Israel enggan (berdamai) dan selalu melakukan pengkhianatan dan kejahatan, dan yang terakhir mereka lakukan baru-baru ini (Selasa sore, 19 Agustus 2014) yaitu operasi militer yang diarahkan kepada penduduk sipil.

Bersama ini Brigade Al-Qassam menyatakan tanggung jawabnya sebagai pihak yang menembakkan roket ke Tel Aviv, Jerusalem, Bandara Ben Gurion, Kryat Maleakhi, Netivit, Beersheba, dan Sderiot untuk menegaskan hal-hal berikut:

  1. Serangan roket Al-Qassam tersebut untuk membalas pengkhianatan Israel terhadap perjanjian gencatan senjata, dan membalas serangan militer mereka terhadap penduduk sipil Gaza, khususnya yang terakhir melakukan pembantaian keluarga Ad-Dalwi di desa Syaikh Ridhwan, sebelah utara kota Gaza;
  2. Aksi serangan balasan tersebut baru yang pertama kalinya (bukan Al-Qassam yang memulai),pengkhianatan Israel telah membuka pintu-pintu ‘neraka’ buat diri mereka sendiri, dan mereka akan membayar mahal pengkhianatan yang mereka lakukan dengan izin Allah Swt.;
  3. Kami menantang Israel untuk secara jujur menyatakan sebab sebenarnya serangan mereka terhadap rumah keluarga Ad-Dalwi.

Dalam hal ini, keterangan pers yang dirilis oleh Hamas dan Brigade Al-Qassam menegaskan bahwa tuduhan Israel yang menyebutkan pejuang Palestina yang melanggar perundingan gencatan senjata yang sedang berjalan di Mesir tidak benar sama sekali. (islammemo/rem/dakwatuna)

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...