Topic
Home / Berita / Analisa / Peringatan 1 Tahun Tragedi Berdarah di Rabiah dan Nahdhah (Bagian ke-4)

Peringatan 1 Tahun Tragedi Berdarah di Rabiah dan Nahdhah (Bagian ke-4)

Ilustrasi. (aljazeera)
Ilustrasi. (aljazeera)

Episode 3: Ratusan Orang tak Jelas Keberadaannya

dakwatuna.com – Jumlah orang hilang di Mesir sejak peristiwa  Rabi’ah 14 Agustus 2013, adalah berkisar 250 orang. Ini berdasarkan laporan lembaga HAM, baik yang dikeluarkan oleh Amnesty International, Human Rights Monitor, Lembaga Pusat An Nadeem dan Al Karama.

Menurut sejumlah laporan, diperkirakan orang-orang hilang itu mengalami empat kemungkinan. Pertama, mereka telah meninggal namun jasadnya tidak bisa dikenali. Keluarga korban yang menemukannya hanya mengenalinya melalui analisis DNA. Kedua, mereka sudah meninggal dan tidak dapat dikenali jenazahnya karena sudah sulit membuktikan DNAnya,dan karenanya, mereka dimakamkan oleh negara. Ketiga, mereka yang hilang itu telah meninggal dan telah dikubur di bawah pengetahuan aparat keamanan dan tentara saja. Dan Keempat, mereka hilang, ditangkap dan hingga kini masih ada dilokasi yang dirahasiakan.

Organisasi Human Rights Watch pada tanggal 5 Maret 2014, juga menyampaikan laporan terkait tim pencari fakta pembantaian Rabi’ah di bawah Dewan Nasional untuk Hak Asasi Manusia di Mesir, sebagai lembaga resmi pemerintah kudeta. Disebutkan bahwa ada kuburan massal bagi korban meninggal akibat pembantaian di Rabi’ah yang terletak di salah satu markas polisi Mesir. Tanpa rincian informasinya.
Organisasi itu menyebutkan dalam laporannya, “Ada unsur-unsur polisi dan tentara setelah menguasai secara penuh lapangan Rabi’ah, mereka membakar tenada-tenda yang masih dihuni oleh orang-orang yang terluka, sehingga mereka terbakar hidup-hidup. Setelah itu, polisi dan tentara membakar rumah sakit lapangan termasuk membakar sejumlah jenazah. Lalu menangkap 790 orang-orang yang berusaha lari dari lapangan Rabi’ah yang tidak diketahui keberadannya hingga saat ini.”

Wiki Tsaura menyebutkan bahwa sebanyak 693 jenazah telah dikenali dan diketahui lokasi pemakamannya. Selain itu ada 30 jenazah yang belum dikenali hingga akhirnya dimakamkan pada 6 Januari 2014 lalu di pemakaman Kairo. Sementara 14 jenazah terbakar utuh dan tidak diketahui identitasnya. Dan ada 142 jenazah yang diketahui identitasnya, namun tidak diketahui lokasinya saat ini.

Lembaga Amnesty International dan Human Rights Watch menyebutkan bahwa pihak berwenang Mesir menyembunyikan puluhan warga secara paksa sejak Juli 2013. Selain juga menahan Mursi berikut 9 orang stafnya selama berbulan-bulan.

Dua organisasi itu juga mengatakan telah mengetahui nama-nama 30 orang yang disembunyikan paksa selama 79 hari. Diyakini, mereka ditahan di penjara yang terpencil di dalam penjara Algala milik tentara di Ismailiya salah satu kota di Terusan Suez. Orang-orang yang ditahan itu kemudian dilepas dan mereka yang dibebaskan yakin masih ada ratusan orang lain yang ditahan di dalam tahanan rahasia.

— Bersambung…

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Penulis, Penerjemah, Pengamat Masalah Timur Tengah. Mahasiswa Universitas Trisakti.

Lihat Juga

Hadiri Pelantikan Erdogan, Presiden Djibouti Angkat Simbol 4 Jari (Rabiah)

Figure
Organization