Topic
Home / Berita / Analisa / Peringatan 1 Tahun Tragedi Berdarah di Rabiah dan Nahdhah (Bagian ke-2)

Peringatan 1 Tahun Tragedi Berdarah di Rabiah dan Nahdhah (Bagian ke-2)

Ilustrasi. (Aljazeera)
Ilustrasi. (Aljazeera)

Episode 1: Tragedi Pembantaian Paling Buruk Dalam Sejarah Modern

dakwatuna.com – Mesir membunuh ribuan orang yang dianggap sebagai oposisi dalam serangkaian pembantaian sejak pembubaran paksa di dua lokasi – Rabi’ah dan Nahdhah- pada 14 Agustus 2013. Para demonstran memprotes kudeta Presiden terpilih Muhammad Mursi. (Aljazeera)

Menurut Amnesty International, berkali-kali pasukan keamanan Mesir menggunakan kekerasan berlebihan dan sewenang-wenang dalam rangka membubarkan aksi sit in (aksi diam di tempat) dan aksi demonstrasi sejak Juli 2013. Tercatat tak kurang dari 1.400 demonstran dalam meninggal dalam sejumlah aksi demonstrasi dan kekerasan politik hingga awal Juli 2014. Amnesty International menekankan bahwa kemungkinan jumlah korban meninggal puluhan orang lebih dari yang tercatat.

Namun, Institut Kajian Timur Tengah Carnegie menunjukkan pembunuhan bahwa korban meninggal lebih dari 2.500 orang Mesir sepanjang aksi demonstrasi dan sikap represif aparat Mesir sejak 3 Juli 2013 hingga Juli tahun ini. Masih menurut Carnegie Institute, berbagai serangan yang dilakukan aparat keamanan Mesir dan para preman terhadap kelompok anti kudeta sejak Juli 2013, mengakibatkan 17 ribu orang yang terluka.

Sedangkan menurut kajian Wiki Tsaura yang berada di bawah Pusat Hak Asasi Ekonomi dan Sosial Mesir, disebutkan bahwa selama tujuh bulan pertama sejak 3 Juli 2013 sampai dengan 31 Januari 2014, ada 3143 orang yang meninggal akibat kekerasan politik di berbagai provinsi Mesir. Dan lebih dari 18.535 orang luka-luka hingga 28 Februari 2014.

Sementara Koalisi Pro Legitimasi yang mendukung Mursi, pada 15 Agustus menyatakan total korban meninggal dalam pembubaran paksa dan kekerasan aparat keamanan Mesir, di lapangan Rabiah saja, berjumlah 2600 orang.

— Bersambung…

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Penulis, Penerjemah, Pengamat Masalah Timur Tengah. Mahasiswa Universitas Trisakti.

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization