Topic
Home / Berita / Nasional / LACTI: Semangat Merdeka dari Indonesia untuk Dunia

LACTI: Semangat Merdeka dari Indonesia untuk Dunia

Let’s ACT Indonesia (LACTI).  (PR ACT)
Let’s ACT Indonesia (LACTI). (PR ACT)

dakwatuna.com – Jakarta.  Bertolak dari momentum peringatan kemerdekaan Indonesia, lembaga kemanusiaan global Aksi Cepat Tanggap (ACT) menebar semangat merdeka untuk dunia, dengan tema kampanye Let’s ACT Indonesia (LACTI). Tema ini selain turut mensyukuri 69 tahun kemerdekaan Indonesia, juga mendorong peran kemanusiaan elemen bangsa Indonesia baik dalam negeri maupun untuk dunia.

Visualisasi logo ini menyuguhkan pesan simbolik berbentuk sarang lebah. “ACT bekerja seperti filosofi lebah, lebah hanya memilih makanan terbaik, begitu juga para pegiat kemanusiaan di ACT, para filantropis yang merelakan harta terbaiknya untuk membantu sesama, juga para relawan ACT di seluruh Indonesia dan dunia. Semua membawa kualitas kerja demi kemanusiaan yang terbaik,” jelas Nurman Priatna, Creative Communicatioan Director ACT.

Nurman melanjutkan,”Semua bisa berkolaborasi di ACT sebagai rumah kemanusiaannya. Bersama kita menghasilkan karya kemanusiaan, ibarat menghasilkan madu terbaik, yang mengalirkan manfaat bagi bangsa maupun umat manusia di seluruh dunia.”

Ibnu Khajar, Vice Presiden yang memimpin Partnership Network Department ACT mengatakan, tema ini sarat semangat dan inspiratif. “Kami masih mengelola ajakan peduli Palestina, bersamaan dengan tema Let’s ACT Indonesia. Hari ini ACT masih mengaktivasi program pemulihan sosial untuk Palestina. Masa gencatan senjata kedua, memberi kesempatan relawan di Gaza menunaikan amanah Indonesia. Kali ini setelah bantuan tanki air bersih, bahan pangan dan sandang, ACT mengajak para filantropis menyokong tahap berikutnya,” jelas Ibnu Khajar.

Pada fase pemulihan, ACT menebar ajakan mendukung pembangunan 500 unit shelter di Gaza. “Kalau satu shelter rata-rata berukuran 50 meter persegi dan harga permeter persegi sekitar 300 US dolar, maka perunit shelter memerlukan dana sekitar 1500 US dolar. Ini bisa dipikul beramai-ramai oleh komunitas-komunitas peduli Palestina di seluruh Indonesia,” ujar Ibnu. Ia meneruskan, kalau satu masjid menggalang sekitar tiga bulan lamanya, masa tidak bisa menghimpun bantuan untuk satu shelter?
“Maka, 500 shelter bisa mendapat dana pembangunan selama tiga sampai enam bulan ke depan dari sedikitnya 500-an masjid di Indonesia. Atau, tiap lembaga mitra, misalnya Griya Yatim dan Dhuafa yang punya 26 cabang di Indonesia, tertarik mendonasikan untuk shelter yang dihuni anak-anak yatim. Maka, satu shelter di Gaza akan bernama atau berlambang Griya Yatim dan Dhuafa,” papar Ibnu.

Tak hanya Gaza, paparan program kemanusiaan sejak pencanangan tema kampanye LACTI ini. Suriah masih dililit nestapa. “Mitra lokal kami, dua kali dalam dua bulan terakhir, hilang. Mungkin syahid karena kantor lapangan yang disiapkan mengelola aktivitas kemanusiaan bersama ACT sudah rata dengan tanah,” kata N. Imam Akbari, Senior Vice President ACT yang memimpin Global Philanthropy & Communications.

Menurut Imam Akbari, sedikitnya ada 22 negara sasaran yang akan dikampanyekan pemberian bantuan kemanusiaannya. “ Kami meyakini, bangsa Indonesia bangsa besar. Membantu bangsa lain, itu ukuran kebesaran sebuah bangsa. Saat baru merdeka saja, Indonesia sudah bisa bantu kirim beras ke negara lain. Bahkan Palestina yang saat itu bahkan sampai sekarang masih dijajah Israel saja, memberi bantuan keuangan untuk kemerdekaan Indonesia, masa kita sudah 69 tahun merdeka, sebagai bangsa tidak berbuat banyak untuk dunia,” kata Imam. (PR ACT/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Milad ke-19 PKPU, Human Initiative: Spirit of Humanity

Figure
Organization