Topic
Home / Narasi Islam / Wanita / Peranan Wanita Dalam Kehidupan

Peranan Wanita Dalam Kehidupan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Wanita adalah makhluk indah ciptaan Allah yang tidak akan habis pembahasanya sejak masih di dunia fana ataupun kehidupan setelahnya.

Sejak jaman Nabi Adam AS hingga jaman Nabi Muhammad SAW, wanita sering di elukan sebagai makhluk yang amat besar peranannya dalam kehidupan. Dia disebut juga sebagai tiangnya Negara karena pengaruh dahsyatnya terhadap lingkungan yang membuat kemajuan ataupun kerusakan bangsanya. Berbagai gambaran keindahan pun tertahta untuk dirinya mulai diibaratkan seperti bunga, rembulan, mutiara, permata, bahkan sampai ada yang menyamakanya layaknya kaca.

Allah menciptakannya dengan segala sifat kelembutan, meninggikan derajatnya di dalam Al-Quran. Itu kenapa hanya ada surat An- nisa tanpa pernah ada surat Ar-rijal. Allah menyayangi wanita hingga memudahkannya memasuki pintu surga sesuai hadis-hadis. Namun sayang wanita juga adalah yang Rasulullah lihat sebagai penghuni terbanyak di neraka kelak. Rasullulah SAW bersabda “aku tidak akan meninggalkan satu fitnah sepeninggalku yang lebih membahayakan para lelaki kecuali para wanita.”(HR Al-Bukhari no 5096 dan muslim no.2740). Hadis di atas nyata berbicara bahawa betapa banyak tokoh-tokoh dunia yang tidak beriman kepada Allah subhannahu wa ta’ala dan hancur karirnya hanya disebabkan bujuk rayu wanita.

Dan berapa banyak persaudaraan yang terputus hanya dikarenakan wanita? Berapa banyak seorang anak yang tega menelantarkan ibunya demi mencari cinta seorang wanita? Hanya dengan ucapan dan rayuan seorang wanita mampu menjerumuskan kaum pria ke dalam dosa dan hina terlebih jika mereka bersolek di hadapan kaum pria.

Di era yang serba modern ini, rata-rata seorang yang melihat dan memperhatikan dengan mata hatinya dia akan melihat bahwa wanita jaman sekarang hanya menjadi bidikan serta mangsa oleh musuh-musuh Islam. Mereka telah dibuat kebingungan untuk bisa memperoleh hidayah karena terbawa oleh kehidupan yang serba melenakan, bahkan sebuah riset menyatakan banyak muslimah jaman sekarang sangat jauh dari tuntunan Rasullullah SAW. Jauh dari ukuran wanita menurut Islam, banyak wanita jaman sekarang ini yang tidak mengenal Al-Quran dan tidak bisa membacanya bahkan tidak mau mempelajarinya.

Tidak sedikit wanita jaman sekarang yang tidak tahu hukum-hukum Islam yang berhubungan dengan ibadah. Banyak dari mereka tidak tahu hukum thaharah, tidak mengenal hukum-hukum shalat padahal shalat adalah tiang agama dan rukun Islam yang paling mulia setelah dua kalimat syahadat. Banyak wanita yang tidak tahu mu’amalah yang sebenarnya wajib untuk mereka ketahui.

Andai Muslimah jaman sekarang mau mengenal para sahabat dan kehidupan istri-istri Rasulullah niscaya para wanita jaman sekarang tidak akan kehilangan idola yang bisa dijadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan mempunyai panutan yang benar maka muslimah bisa bersikap sebagai wanita muslim dengan sebaik-baiknya.

Sejarah hidup para wanita shalihah dalam Islam sudah tercatat dalam Al-Quran dan Hadis. Yang pertama, ibunda Nabi Ismail seorang wanita yang ditinggal di padang pasir oleh suaminya demi mentaati perintah Allah SWT. Tak tergiurkah dengan apa yang dikatakan Al-Quran untuknya? Siti Hajar sanggup menciptakan keajaiban ditangannya lah keluar air zam-zam. Dialah yang menghidupkan Bandar ka’bah makatul mukarromah. Mukjizat kepemimpinan dan didikan dari suaminya Nabi Ibrahim AS.

Banyak manusia yang terlupa Ummul Mukminin, Khadijah RA binti Khuwalid. Dialah yang bergelar afifah solilah (wanita suci) seorang wanita yang sanggup mengorbankan seluruh hartanya di jalan dakwah demi membantu suaminya tercinta. Orang yang pertama kali masuk Islam tanpa meragukan Rasulullah, sosok wanita yang menenangkan suaminya saat dilanda ketakutan, wanita tegar dan bertahan dalam suka maupun duka setia hidup bersama suaminya hingga Allah memanggilnya untuk menikmati surga.

Banyak wanita yang lupa dengan Fatimah Az- Zahra binti Rasullullah SAW. Dia yang bertahan di sisi Rasulullah SAW saat beliau disiksa. Tanpa kecewa, tanpa putus asa dia selalu membantu ayahandanya yang sering disakiti. Lewat tangannya yang suci ia merawat luka dan membersihkan najis-najis yang di lemparkan ke tubuh Nabi. Seorang wanita yang tabah kuat melewati segala ujian.

Banyak yang telah melupakan wanita yang bernama Asiah istri Fir’aun. Lewat tangannya lah Nabi Musa AS dirawat dan diselamatkan. Allah mengabadikan namanya di dalam Al-Quran dan menjanjikan kepadanya surga atas balasan ketabahannya dalam mengarungi hidup bersama Fir’aun dengan menerima siksaan demi mengekalkan Iman dan Islam dalam dirinya.

Banyak yang tidak mengetahui sejarah seorang wanita bernama Mutiah yang kuat lagi tinggi taatnya kepada suami dan menungguinya pulang dari jihad tanpa sekelumit pun rasa bosan dan patah semangat, senantiasa menjaga kehormatan diri dan maruah keluarganya dengan teguh. Dialah wanita yang kelak dinyatakan sebagai pemegang kendaraan tunggangan Fatimah Az-zahra ketika memasuki pintu surga.

Adakah juga yang masih tahu tentang Masyitah. Dia adalah Si tukang sisir rambut putri Fir’aun beriman kepada Allah, hingga keimanannya diketahui dan akhirnya dia bersama anaknya yang masih dalam gendongan harus dimasukkan ke dalam kuali penuh minyak mendidih walau nyawa di hujung tanduk, imannya tidak tergadai.

Lupakah pada si suci Maryam ibu Nabi Isa AS. Sang perawan yang teguh menjaga diri, dari bilik yang terkunci dirinya mengabdi hingga terpilih mengandung seorang utusan Ilahi. Dari mengandung sampai melahirkan tudingan negatif selalu terarah untuk dirinya namun ia bergantung kepada Allah dan berbaik sangka atas apa yang berlaku pada dirinya hingga Allah menghendaki Nabi Isa bicara dan menyeru kepada manusia sejak ia masih balita.

Siapakah pula yang mau mencontoh Ummu Sulaim? Yang menikah dengan Abu Talhah dengan mahar iman, malah mentarbiyah suaminya hingga menjadi sahabat yang komitmen. Siapa yang tidak kenal Abu Talhah? Dialah yang menyambut semua anak panah yang ditujukan kepada Rasulullah SAW pada hari uhud dengan punggungnya. Lihatlah bagaimana Ummu Sulaim mendidik suaminya adakah jaman sekarang sosok istri seperti dirinya?

Siapa juga yang masih ingat kisah cerdik dan bijak istri kedua Rasullulah SAW. Ketika perjanjian hudaibiyyah, apabila Rasullullah mengarahkan sahabat-sahabatnya menyembelih hewan dan mencukur rambutnya tidak ada satupun yang bangkit mengikuti arahannya hingga sang rasul pun heran dan kembali ke tenda kemahnya dan berkata kepada Ummu Salamah hingga Ummu Salamah menyarankan Rasulullah mencukur rambutnya terlebih dahulu dan menyembelih hewannya yang kemudian diikuti oleh para sahabat.

Atau siapa yang mau mencontoh istri rasul Aisyah RA? Ketika peristiwa Hadith Ifki (kabar burung) menimbulkan fitnah atas dirinya, mengotorkan namanya, dia tetap teguh, yakin kepada Allah SWT tidak sedikitpun dia berburuk sangka kepada Allah saat mengujinya.

Adakah yang juga bisa mencontoh wanita yang diberi gelar Zat An-nitaqain karna mengoyakan tali pinggangnya menjadi dua untuk membawa makanan kepada Rasulullah SAW dan ayahandanya saat di gua tsur, siapakah yang mau mencontohnya Asma’ binti Abu Bakar RA yang juga mentarbiyah anaknya, Abdullah ibn Zubair RA sehingga menjadi seorang sahabat Rasulullah yang berani!

Siapa yang masih ingat Khansa? Yang memiliki empat orang anak dan mendidiknya dengan baik hingga mengantarkan anaknya syahid dalam jihad?

Duhai wanita jawaban di tangan anda, engkau memilih menjadi ratu para Hur’ain (bidadari surga) kelak dengan garansi ketaatan atau mengikuti perkembangan jaman dan keluar dari jalur yang telah ditetapkan dalam Islam. Kuncinya ada pada diri kalian!

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 4.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Mahasiswi saint Mary's university bayombong,Nueva Vizcaya jurusan management business. birrul walidain perindu firdaus-nya.

Lihat Juga

Kemuliaan Wanita, Sang Pengukir Peradaban

Figure
Organization