Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Memahami Arti Kesuksesan Adalah Setengah Jalan Menujunya

Memahami Arti Kesuksesan Adalah Setengah Jalan Menujunya

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Foto: safruddin.wordpress.com)
Ilustrasi. (Foto: safruddin.wordpress.com)

dakwatuna.com – Ada banyak cara orang memandang kesuksesan. Hal ini seiring dengan pola pikir dan keyakinan yang berbeda-beda pada tiap orang. Maka, tidak jarang ditemukan kekeliruan dan kesesatan berpikir yang juga menimbulkan kekeliruan dalam pemahaman atas kesuksesan. Mirisnya, dampak buruknya tidak hanya membahayakan si pemilik pemikiran itu, tapi merambah ke orang-orang di sekitarnya, bahkan membahayakan banyak orang.

Coba lihat orang-orang berpangkat tinggi yang kini mendekam di penjara, lihat pula pengusaha-pengusaha yang tertangkap melakukan kecurangan, lihat juga pegawai-pegawai yang membiasakan sogok-menyogok dalam segala tindak-tanduknya. Merekalah contoh-contoh yang tampak jelas di negeri ini. Mereka adalah orang-orang yang mengejar kesuksesan dalam kesesatan. Akhirnya, hasil yang mereka dapatkan adalah marabahaya.

Tentu, saudaraku, kita tidak ingin mengikuti mereka ini. Saya yakin, hati sehat yang masih melekat di dalam diri kita ini akan menuntun kita ke arah kebaikan. Bagi kita, keburukan yang mereka lakukan itu tampak jelas sebagai keburukan. Dan, mudah-mudahan, hati kita ini masih bisa menuntun kita untuk menjauhinya.

Sebab besarnya bahaya kesalahpahaman ini, saya kira pantaslah disebut bahwa memahami arti kesuksesan adalah setengah jalan menujunya.

Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah pernah menyatakan, “Seseorang akan mendapatkan kebaikan apabila tahu apa yang ingin dicari, tahu jalan menujunya, dan mau berjuang meniti jalan itu. Dan, tahu keburukan, tahu jalan yang dapat menyebabkannya, dan menghindari jalan itu. Begitupula sebaliknya.”

Saudaraku, penting bagi kita untuk memahami apa itu sukses sejak sekarang. Bila kita meyakini bahwa sukses adalah ketika seseorang mendapatkan posisi yang tinggi di depat khalayak, punya penghasilan yang tidak habis-habisnya, dan popularitasnya tinggi semata, tentu saja pemahaman ini tidak sempurna. Semua itu tidak cukup untuk dijadikan indikator kesuksesan.

Bagi kita, makhluk beragama dan ber-Tuhan, keyakinan bahwa hidup tidak hanya yang sedang berlangsung di dunia, adalah kepastian. Masih ada kehidupan akhirat yang akan kita jalani kelak. Maka, kesuksesan sejati itu tidak hanya yang terlihat di dunia, tapi juga di akhirat. Tidak hanya yang bisa dinikmati di dunia, tapi juga di akhirat. Sebab itulah, Rasulullah selalu mengajarkan untuk memikirkan keduanya. Tugas kita di dunia adalah untuk meraih kebaikan di dunia dan akhirat.

Begitulah kita berdoa kepada Allah, “Rabbana aatiina fid-dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah.” Artinya, “Ya Rabb kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat.”

Tidak hanya itu, di dalam nasihat Imam Al-Ghazali juga kita temukan untaian kalimat yang indah, “Ad-Dunya majra‘atul akhirah.” Artinya, “Dunia adalah ladang untuk akhirat.”

Di dunia, kita harus mempersiapkan bekalan untuk dituai kelak di akhirat. Kita berharap, kebaikan-kebaikan yang kita lakukan di dunia akan dibalas oleh Allah di akhirat kelak dengan kebaikan yang lebih besar.

Saudaraku, yakinilah, inilah kesuksesan sejati; ketika kita menjadi orang yang bermanfaat di dunia, dan kelak di akhirat termasuk di dalam golongan orang-orang yang memiliki tempat yang indah dan diridhai oleh Allah.

Di dalam buku berjudul “BEGINILAH SANG PEMENANG MERAIH SUKSES” saya sudah membahas dengan sederhana, kesuksesan sejati itu adalah ketika kita mampu menjadi hamba yang diridhai oleh Allah hidupnya di dunia dan akhirat. Makanya, di dalam buku ini saya berusaha untuk selalu mengingatkan bahwa usaha kita untuk meraih keberhasilan itu tidak boleh lepas dari Allah SWT. Sebab, memang kita tidak pernah lepas dari Allah. Dari Allah kita ada, kepada Allah pula kita kelak akan kembali.

Saudaraku, sudahkah engkau memahami apa itu kesuksesan sejati? Pahamilah… Sebab pemahaman yang engkau miliki itu adalah setengah jalan menuju kesuksesan. Semoga Allah memperkenankan tercapainya cita-cita mulia yang kita tanam di dalam hati.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan USU. Ketua �Al-Fatih Club�. Murid. Penulis. Beberapa karyanya yang sudah diterbitkan; Istimewa di Usia Muda, Beginilah sang Pemenang Meraih Sukses, Cahaya Untuk Persahabatan, dan lain-lain

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization