Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Rezim Kudeta Mesir Tuduh IM Sama Dengan ISIS

Rezim Kudeta Mesir Tuduh IM Sama Dengan ISIS

Ilustrasi - Peta Mesir dan Sungai Nil. (inet)
Ilustrasi – Peta Mesir dan Sungai Nil. (inet)

dakwatuna.com – Kairo. Departemen Wakaf rezim kudeta Mesir mengeluarkan sebuah pernyataan kontroversial bahwa ada banyak kesamaan antara Ikhwanul Muslimin (IM) dan organisasi Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS). Pernyataan ini sangat mengejutkan karena tidak ada konteks yang tepat untuk membuatnya dikeluarkan.

Demikian menurut Gamal Sultan, dalam sebuah artikelnya di Al-Mesryoon, Jumat (1/8/2014) hari ini. Menurutnya, konteks saat ini adalah serangan Israel di Gaza, dan konflik yang sedang berkecamuk di Libya. Gaza dan Libya sama-sama berbatasan dengan Mesir sehingga semua kejadian di wilayah itu akan berpengaruh ke peristiwa dalam negeri.

Lebih lanjut, pernyataan Departemen Wakaf rezim kudeta Mesir itu menyebutkan, di antara kesamaan antara IM dan ISIS adalah sama-sama melakukan aksi kekacauan dan pembunuhan dalam negeri, yang menguntungkan pihak-pihak musuh. Selain itu, keduanya juga mempunyai program “jihad nikah” atau “nikah jihad”. Departemen Wakaf rezim kudeta Mesir akhirnya meminta semua pihak untuk terus memberikan dukungan kepada militer yang akan menjadi pelindung negara. Keterangan hanya menyebut militer, dan tidak menyebut presiden atau pemerintah.

Terkait dengan tuduhan adanya kesamaan antara IM dan ISIS, Gamal yang merupakan Pemred Al-Mesryoon mengatakan, “Apakah orang yang menulis pernyataan itu tidak tahu bahwa ISIS itu telah menganggap IM kafir? Bahwa ISIS menganggap Muhammad Mursi tidak sah menjadi pemimpin Mesir? Perlu diketahui, ISIS di Irak itu memerangi Al-Hizbul Islami milik IM. ISIS bahkan mengatakan bahwa anggota partai tersebut adalah kafir. Kalau sudah demikian, bagaimana mungkin kalau ada kesamaan antara ISIS dan IM?”

Hal yang sama juga terkait masalah “jihad nikah” atau “nikah jihad”. Gamal mengatakan, “Cerita tentang jihad nikah adalah sebuah kebohongan yang sengaja disebarkan oleh intelijen Basyar Asad. Kebohongan itu digunakan untuk membuat citra buruk para pejuang revolusi di Suriah. Cerita tak berdasar dan tak terbukti kebenarannya ini sangatlah tidak layak untuk masuk dalam sebuah pernyataan resmi lembaga negara seperti Departemen Wakaf.”

Terakhir, Gamal sangat menyayangkan tema-tema agama saat ini digunakan dengan sangat mudah dan murah untuk menjilat penguasa. Semua pihak ingin menunjukkan kebenciannya kepada IM yang saat ini sedang ditindas oleh rezim kudeta. (msa/dakwatuna)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization