Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Jalan Para Bangsawan

Jalan Para Bangsawan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (123rf.com)
Ilustrasi. (123rf.com)

dakwatuna.com – Kedudukan yang tinggi di tengah masyarakat, kehormatan, kekuasaan dan masih banyak lagi fasilitas para bangsawan di dunia ini. Dengan kekuatan dan pengaruh yang dimilikinya, para bangsawan dapat berbuat banyak untuk masyarakat setempat bahkan dunia. Dan inilah sebagian kisah menarik  jalan para bangsawan.

Musa AS. Dia adalah putra angkat bangsawan yang sangat terkenal hingga saat ini. Putra angkat dari raja negri Mesir yang sombong “Fir’aun”. Ini adalah jalan dua bangsawan yang sangat berbeda, antara Fir’aun sang Raja dan Musa anak angkatnya. Besar di lingkungan kerajaan yang serba ada, Musa tumbuh menjadi anak yang Kuat, cerdas dan suka membela kaum tertindas. Berbeda dengan Musa, ayah angkatnya memiliki sifat yang sangat jelek: kesombongan, keangkuhan dan tiran. Bermula dari terusirnya Musa dari kerajaan dan negrinya, Musa berkelana dan singkat cerita diangkat menjadi Rasul oleh Tuhan. Anak bangsawan ini pergi bersama saudaranya bernama Harun yang lebih cakap berbicara daripada Musa untuk menyadarkan Fir’aun yang telah melewati batas. Sang raja yang menganggap dirinya Tuhan berhadapan dengan Putra angkatnya yang menyangkalnya. Kisah dua bangsawan ini tertulis abadi dalam Al-Quran, juga Nasrani dengan Injilnya dan Yahudi dengan Tauratnya juga tertulis. Akhir kisah antara dua bangsawan ini adalah di Laut merah, Sang anak bangsawan selamat dari kejaran Ayah angkatnya sedangkan sang Ayah angkat si raja yang sombong dan melewati batas tenggelam di hempas Lautan. Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari jalan bangsawan antara anak dan ayah ini, di antaranya adalah: sedekat apapun anak dan ayah, mereka dapat berseberangan.

Yusuf AS. Kisah bangsawan mulia ini penuh delik dan konspirasi. Dari masuk ke dalam sumur, di fitnah, dipenjarakan hingga akhirnya menjadi bangsawan. Dengan Mukjizatnya yang dapat mentakwil mimpi dengan tepat, Yusuf yang tampan membantu negri Mesir keluar dari kesulitan, dengan sifatnya dan kemampuannya akhirnya Yusuf diangkat menjadi bendaharawan negri Mesir. Yusuf mengatur urusan subsidi bagi masyarakat di masa sulit, hingga pada suatu saat datang saudara saudara yang telah berlaku jahat kepadanya meminta bantuan. Keteladanan dan sifat mulia ditunjukkan oleh Yusuf, dia memaafkan saudara saudaranya. Dan inilah jalan Yusuf, sang bangsawan yang pemaaf. Dia tidak memakai fasilitas kebangsawanannya untuk balas dendam.

Daud  AS dan Sulaiman AS. Ini adalah kisah bangsawan lain antara ayah dan anak. Daud adalah seorang pemberani, yang tak gentar melawan musuh yang jauh lebih besar daripadanya. Dia juga memiliki suara yang sangat indah yang di pergunakan untuk selalu memuji dan mensucikan Tuhannya. Kerajaan yang sangat kuat yang dimilikinya tidak di gunakan semena mena untuk menindas kerajaan lainnya. Anak Daud, Sulaiman pun tidak kalah hebat dari ayahnya. Dia adalah bangsawan dengan Obsesi yang sangat besar, dan obsesi itu digunakan untuk mensucikan Tuhannya. Dia adalah orang paling berkuasa sekaligus paling kaya sepanjang masa, dan juga termasuk dalam 4 raja yang memiliki daerah kekuasaan terluas di dunia (Dzulqarnain, Nebukadnezar & Namrudz). Jalan bangsawan yang dilaluinya sangatlah adil dan bijaksana, tidak semena mena dan selalu mengajak kepada jalan kebaikan. Itulah jalan bangsawan Daud dan Sulaiman, mereka di beri anugerah kedigdayaan, dan mereka mempergunakan anugerah itu dengan jalan yang baik.

Dzulqornain. Inilah bangsawan bijaksana dan taat kepada tuhannya dari golongan bukan Nabi. Dikisahkan dalam Al-Quran, dia membantu kaum tertindas dari kebengisan dua kaum “Ya’juj dan Ma’juj” . Dia memenjarakan Ya’juj dan Ma’juj di balik gunung dengan tembok tembaga yang sangat keras, sehingga kaum bengis itu tidak melakukan kerusakan di bumi. Itulah jalan bangsawannya, Dzulqornain sang raja dengan kekuasaan terluas melindungi kaum tertindas.

Namrudz. Bangsawan yang termasuk dalam 4 Raja dengan kekuasaan terluas ini memilih jalan bangsawan yang menyimpang. Anugrah kekuasaan yang dia miliki, dia pergunakan dengan semena mena. Dia menikahi ibunya sendiri dan  menjadikan patung-patung sebagai tuhan, sombong dan menganggap dirinya mempunyai kekuatan tuhan. Dia membakar seorang nabi yang mulia hidup hidup dikarenakan kalah argumentasi, tapi nihil. Api itu malah menjadi dingin dengan izin Tuhan. Dan akhir jalan bangsawannya adalah kehinaan, dia mati oleh seekor nyamuk. Raja yang sombong, yang memiliki daerah kekuasaan yang sangat luas ini mati hanya oleh seekor nyamuk.

Itu adalah jalan para bangsawan yang tertulis dalam Al-Quran. Musa, Fir’aun, Yusuf, Daud, Sulaiman, Dzulqornain, & Namrudz. Dan ada lagi kisah singkat bangsawan wanita bernama Balqis sang ratu Saba yang siap taat kepada Sulaiman.

Sangat banyak bangsawan-bangsawan lainnya dengan jalan yang berbeda beda. Bangsawan zaman kuno hingga bangsawan zaman modern. Tersebutlah para bangsawan dalam sejarah dunia: Muhammad Al-Fatih, Harun Al Rasyid, Umar ibn Abdul Aziz, Khulafa ur rashidin, Heraklius, Julius Caesar, Cleopatra, Napoleon, Adolf Hitler, Joseph Stalin,Ariel Sharon, Sadam Hussein, Ahmadinejad, Elizabeth, Obama, Susilo Bambang Yudhoyono hingga Erdogan. Mereka memiliki Jalan Bangsawannya masing-masing.

Sebagai Orang Indonesia yang sebentar lagi akan memiliki bangsawan baru, presiden baru, saya berharap agar dia sang bangsawan baru memilih jalan bangsawan yang indah. Seperti Musa yang lantang menentang sikap yang melewati batas, seperti Yusuf yang pemaaf, seperti Daud yang bijaksana, seperti Sulaiman yang menggunakan kekuasaan dan obsesinya untuk kebaikan, seperti Dzulqornain yang melindungi kaum tertindas dari kelakuan kaum beringas. Jangan sampai jalan bangsawan yang dipilih adalah jalan bangsawan yang hina, seperti Namrudz atau Fir’aun yang sombong dan melewati batas, melakukan tindakan semena mena, mendukung penjajahan, dan jalan bangsawan yang hina lainnya. Jangan sampai!!!

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Mahasiswa Ekonomi dan Politik HTW Berlin, Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Masyarakat Muslim Indonesia se-Jerman (FORKOM Jerman).

Lihat Juga

Bentuk-Bentuk Penyimpangan di Jalan Dakwah (Bagian ke-3: Persoalan Jamaah dan Komitmen (Iltizam))

Figure
Organization