Topic
Home / Berita / Nasional / Al Washliyah: Presiden Terpilih Harus Reformasi Empat Kementerian

Al Washliyah: Presiden Terpilih Harus Reformasi Empat Kementerian

Al Jam'iyatul Washliyah (Al Washliyah)
Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah)

dakwatuna.com – Jakarta. Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah (Al Washliyah) meminta presiden terpilih untuk melakukan reformasi birokrasi. Setidaknya ada empat kementerian yang perlu menjadi perhatian utama presiden terpilih untuk dilakukan reformasi. keempat kementerian itu adalah Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial dan Kementerian Keuangan.

Kementerian-kementerian itu dinilai sangat rawan terhadap kebocoran anggaran. Demikian disampaikan Ketua Umum PB Al Washliyah Dr. Yusnar Yusuf di hari pemilihan presiden 9 Juli di Jakarta. Ia berharap kepada pemimpin baru Indonesia untuk tidak takut melakukan reformasi pada empat kementerian tersebut.

Selain itu Al Washliyah meminta kepada presiden terpilih agar memiliki program yang berorientasi pada pembangunan pendidikan, dakwah dan amal sosial. Ketiga program itu dirasa masih sangat penting dalam membangun bangsa Indonesia.

“Presiden terpilih pun diharapkan mampu bersikap tegas dalam menyelesaikan masalah bangsa dan negara,” kata Yusnar Yusuf.

Presiden baru juga diharapkan mampu menyokong program Ormas Islam. Menurutnya Al Washliyah yang lahir pada 1930 belum merasakan keberpihakan presiden selama ini terhadap peran Ormas Islam. Padahal sejak berdiri hingga sekarang Al Washliyah selalu membantu program pemerintah dalam bidang pendidikan, dakwah dan amal sosial. “Selama ini khususnya Al Washliyah belum merasakan dukungan yang terprogram oleh presiden atau pemerintah,” kata Yusnar.

Selain itu Yusnar mengingatkan presiden terpilih dalam menyusun kabinet harus berorientasi kepada kepentingan rakyat. Tidak hanya itu, pemimpin baru Indonesia nanti juga mau melibatkan berbagai elemen dan unsur kedaerahan. Dalam memilih pembantunya presiden juga harus berorientasi kepada statistik kepulauan.

“Dominasi etnik dan Ormas tertentu sudah waktunya dihindari. Utamakan musyawarah mufakat dengan melibatkan semua elemen bangsa,” pinta Ketum PB Al Washliyah itu.  (sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Reformasi Pangeran Muhammad bin Salman Dinilai Tak Meyakinkan

Figure
Organization