Topic
Home / Berita / Nasional / Menteri Agama: Setelah 9 Juli, Tanggalkan dan Kuburkan Perbedaan

Menteri Agama: Setelah 9 Juli, Tanggalkan dan Kuburkan Perbedaan

 Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.  (skanaa.com)
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (skanaa.com)

dakwatuna.com – Jakarta. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta semua lapisan masyarakat, pendukung pasangan capres, dan peserta pemilu melaksanakan pemungutan suara 9 Juli besok dengan damai dan lancar. Semua perbedaan dan tekanan yang meninggi antar kedua kubu diharapkan mereda setelah pemungutan suara besok.

“Meski berbeda jangan sampai terpecah belah. Setelah tanggal 9 Juli semua perbedaan sudah ditanggalkan dan dikuburkan,” kata Lukman, saat menghadiri Doa Bersama Untuk Kesuksesan Pilpres 2014, di kantor KPU, Jakarta, Selasa (8/7/14).

Kedua pasangan capres-cawapres beserta pendukungnya, menurut Lukman, diminta menerima siapapun yang ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

Setajam apapun perbedaan, kata dia, kedua kubu merupakan sesama anak bangsa. Jika ditemukan kondisi yang tidak memuaskan, diharapkan kedua kubu tidak menempuh jalur kekerasan. Tetapi tetap merujuk pada aturan dan hukum yang berlaku.

“Intinya bahwa kita sesama anak bangsa. setajam dan sekeras apapun jangan sampai mengoyak persatuan,” ujarnya.

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga meminta agar masyarakat menggunakan hak pilihnya. Karena suara pemilih sangat penting dalam menentukan siapa yang akhirnya terpilih memimpin Indonesia lima tahun ke depan.

“Kalau menggunakan hak, kita punya hak untuk mengontrol kepemimpinan mereka ke depan. Kalau dia menyimpang, kita bisa mengontrol bersama,” kata Lukman.  (ROL/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Muslim Rohingya Bisa Berdamai dengan Nasibnya, Kapan?

Figure
Organization