Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Persatuan Ulama Muslim Se-Dunia: Khilafah Ala ISIS Hanya Khayalan

Persatuan Ulama Muslim Se-Dunia: Khilafah Ala ISIS Hanya Khayalan

Prof. Dr. Ahmad Raisuni, seorang ulama Maroko (iums)
Prof. Dr. Ahmad Raisuni, seorang ulama Maroko (iums)

dakwatuna.com – Doha. Terjadi sebuah perkembangan yang sangat besar pekan ini di Irak. Organisasi jihad “Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS) atau yang sering disebut media Timur Tengah dengan nama Da’isy, mengumumkan telah berdirinya khilafah islamiyah.

Yang mengejutkan, khilafah tersebut mereka namakan dengan “Daulah Islamiyah” tanpa imbuhan “di Irak dan Syam’, sehingga berarti sebuah negara Islam bagi seluruh umat Islam dunia. Demikian disebutkan situs resmi Persatuan Ulama Muslim Se-Dunia (IUMS), Rabu (2/7/2014).

Tentang kasus ini, seorang ulama pakar Maqashid Syari’ah (Tujuan-tujuan Syariah Islam), Prof. Dr. Ahmad Ar-Raisuni, berkomentar bahwa deklarasi berdirinya khilafah islamiyah di Irak tak lebih adalah sebuah angan-angan, fatamorgana, dan mimpi. Baik itu ditinjau dari sisi realitas maupun sisi Syariah.

Ulama yang juga merupakan wakil ketua IUMS ini menambahkan bahwa saat ini umat Islam di berbagai negara sedang berjuang membebaskan diri mereka dari para penguasa diktator yang menindas mereka dengan kekerasan senjata. Di waktu yang sama malah tiba-tiba muncul sebuah organisasi baru dan mendeklarasikan berdirinya khilafah dengan kekuatan senjata, lalu mengangkat seorang khalifah juga dengan senjata, lalu memaksa kelompok lain untuk tunduk dan loyal kepadanya.

Menurutnya, deklarasi berdirinya khilafah ini tidak lain adalah sebuah khayalan. Janji setia hanya dilaksanakan oleh orang-orang yang tak dikenal kepada orang yang juga tidak dikenal. Kita tidak tahu mereka ada di mana, di padang pasir atau gua. Oleh karena itu kewajiban untuk loyal hanyalah mengikat orang-orang yang terkait saja.

Dalam hal ini beliau menukil perkataan Umar bin Khattab ra., “Orang yang berjanji setia seseorang tanpa melalui musyawarah dengan umat Islam, maka orang itu tidak perlu diberi kesetiaan, demikian juga orang yang berjanji setia kepadanya.”

Oleh karena itu, menurut Syaikh Raisuni, lebih tepat kalau dikatakan bahwa di Irak sana sudah terlaksana syuting sebuah adegan film yang bergenre khayalan. Tapi sayangnya, untuk melaksanakannya harus melalui pertumpahan darah. Padahal yang sebenarnya, kasus di Irak ini adalah salah satu akibat dari rangkaian kezhaliman yang mereka alami sejak dulu. Mulai dari masa Saddam Husein, penjajahan Amerika, dan pemerintahan Syiah yang disetir oleh Iran. (msa/dakwatuna)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Ikatan Ulama Muslim Sedunia Kecam Keras Negara-Negara Arab

Figure
Organization