Topic
Home / Berita / Opini / Ruang Publik dan Media Bebas Iklan Rokok, Mungkinkah?

Ruang Publik dan Media Bebas Iklan Rokok, Mungkinkah?

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Larangan merokok di tempat umum (iswa-lb.org)
Larangan merokok di tempat umum (iswa-lb.org)

dakwatuna.com – Bertahun saya tinggal di Negara tetangga untuk menuntut ilmu. Saya sempat heran sekaligus kagum. Di sana saya tidak pernah menjumpai iklan rokok di manapun. Betul-betul tidak ada iklan rokok di semua media massa yang saya baca di negara itu. Baik di koran, majalah, televisi maupun radio. Pun, tidak ada baliho-baliho di tepi jalan atau pertokoan yang mengiklankan rokok dengan bahasa yang penuh bujuk rayu. Yang saya kagum, “Kok, di sana bisa? Sedangkan di negara saya, iklan rokok boleh dikatan merajai media.”

Baiknya, sejenak kita lihat lingkungan sekitar. Di negeri tercinta bernama Republik Indonesia. Maka, di saat yang sama, kita terpaksa mengurut dada yang sesak dan menahan air mata. Berjejal iklan rokok. Dari yang sok santun sampai yang vulgar. Mereka bertebaran di tepi jalan. Di pertokoan, radio dan juga televisi. Dengan kejam dan tanpa ampun, iklan-iklan itu membujuk-merayu menawarkan racun yang seolah madu pada generasi muda dan tua di negara kita. Bahkan, mereka menjadi sponsor di kegiatan-kegiatan olahraga. Pantaskah?

Wahai, sudah saatnya bagi kita untuk merindukan dan mengusahkan ruang publik serta media yang adil dan beradab. Yang dilindungi oleh para pemimpin dari efek jahat iklan rokok nan menyesatkan itu. Maukah kita peduli? Maukah mereka para pemimpin tegas dan mencontoh hal baik dari negara tetangga?

Mungkinkah ini terjadi? Kenapa tidak! Tidak ada yang tak mungkin bila ada niat yang kuat, kepedulian semua pihak dan mau untuk berubah ke arah yang lebih baik. Bila tetangga kita saja mampu, kita juga harus yakin akan mampu!

Redaktur: Pirman

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ibu dari empat orang anak, dua putra dan dua putri. Menyukai menulis dan membaca. Bekerja sebagai dosen di FKM UAD, Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta sejak 2003.

Lihat Juga

Meneguhkan Pesantren Tanpa Rokok

Figure
Organization