dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Baghdad. Sukarelawan dari kalangan Syiah yang siap membantu militer Nuri Al-Maliki kini mencapai 62 ribu orang. Namun demikian, jumlah ini belum bisa mengentikan gerak revolusi suku-suku Sunni.
Memo Islam, Sabtu (21/6/2014), melansir penyataan direktur humas departemen dalam negeri, Kolonel Hikmat Mahmud Masari, “Selama 48 jam terakhir, sudah ada 62 ribu orang sukarelawan yang bergabung dengan militer. Mereka akan segera didistribusikan ke berbagai wilayah Irak, yaitu tengah, barat, dan utara.”
Menurut Masari, sebagian sukarelawan sudah didistribusikan melalui pesawat udara ke berbagai pangkalan militer. Bahkan Jumat kemarin, mereka sudah mulai bertugas dalam front perang melawan revolusi suku-suku Sunni. Mereka sangat diandalkan pemerintah saat ini untuk menyeimbangkan kondisi saat ini.
Sementara itu, pimpinan dewan militer suku-suku Irak (Sunni) menganggap hal itu biasa saja, dan tidak akan banyak berpengaruh. Abdullah Syamari mengatakan, “Adanya para sukarelawan hanyalah perang media. Karena mental militer yang sudah terlatih saja habis. Yang sebenarnya, pemerintah saat ini sudah tidak memiliki dukungan sosial.”
Menurut Syamari, kemenangan pertama yang diraih revolusi adalah Nuri Al-Maliki kehilangan dukungan internasional. Dunia menjadi tahu bahwa pemerintahannya adalah rasial. Itu yang selama ini ingin disembunyikannya. Diharapkan hal itu dilanjutkan dengan langkah nyata menjatuhkan pemerintahan tersebut. (msa/dakwatuna)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang M Sofwan
