Topic
Home / Narasi Islam / Resensi Buku / Membentuk Pribadi Muslimah Ideal Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah

Membentuk Pribadi Muslimah Ideal Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Cover buku "Membentuk Pribadi Muslimah Ideal Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah".
Cover buku “Membentuk Pribadi Muslimah Ideal Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah”.

Judul Asli:  Syakhsiyatul Mar’ah Muslimah Kamaa Yasyughuhal Islam Filkitab Wa Sunnah

Terjemahan: Membentuk Pribadi Muslimah Ideal Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah

Penulis: Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimi

Penerjemah: Amir Hamzah, Lc

Penerbit: Al-I’tishom – Jakarta

Tebal: 560 hal; 15,5 x 24 cm

ISBN: 978-602-7541-00-9

Cetakan: II; Maret 2013

 

dakwatuna.com – Dunia adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah. Wanita adalah tiang bangsa. Terpuruk atau majunya sebuah bangsa, erat kaitannya dengan kualitas wanita di dalamnya. Baik wanita sebagai individu, anak, kakak, orang tua, maupun sebagai pendidik pertama sebuah generasi.

Wanita adalah pendidik pertama dan utama dari sebuah generasi. Inilah yang menjelaskan sebuah kalimat, bahwa wanita (seorang ibu) adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Jauh sebelum terlahir ke dunia, seorang anak bisa menjadi shalih atau sebaliknya, erat kaitannya dengan kualitas ibunya.

Oleh karena itu, Islam sangat menganjurkan bagi seorang muslim, untuk menikah hanya dengan wanita shalihah saja. Meskipun, banyak wanita kafir yang menarik hati –paras cantik, tinggi semampai, kaya raya, keturunan ningrat. Sebab lagi-lagi, terkait duniawi hanya akan bertahan dan bermanfaat sementara. Selebihnya, akan usang bahkan hancur lebur binasa.

Muslimah shalihah adalah sosok yang baik hubungannya dengan Allah Sang Pencipta. Ia menjaga kewajibannya kepada Allah dengan aneka jenis ibadah yang diperintahkan melalui nabi-Nya. Ia adalah sosok yang menjaga shalat lima waktu, istiqamah dalam menjalankan shalat sunnah, teliti dalam menunaikan zakat, senantiasa berpuasa sunnah, melakukan umrah dan haji saat mampu, serta menjaga diri dari menaati perintah dan meninggalkan semua larangan-Nya.

Hubungan yang baik dengan Allah ini, akan terejawantah dengan sangat baik dalam amal keseharian. Sehingga, ia selalu mengenakan busana muslimah sesuai perintah Tuhannya, memenuhi hak dirinya dengan sebaik mungkin, memahami dan mengamalkan dengan baik akhlak terhadap orang tua, menaati suami sebagai wujud menaati Allah dan Rasul-Nya, mendidik anak-anak dengan pendidikan terbaik, baik akhlaknya kepada sesama muslimah, memenuhi hak saudara, kerabat dan sanak familinya, tidak menzhalimi tetangga dan mengabdikan diri kepada masyarakat sebagai wujud mendakwahkan apa yang telah diperintahkan oleh Allah melalui Rasul-Nya.

Proses untuk menuju keshalihan itu bukanlah isapan jempol atau semudah membalikkan telapak tangan. Melainkan upaya berkelanjutan yang harus terus dioptimalkan dan disempurnakan. Sebab tugas utama seorang hamba memang mengabdikan diri kepada Allah dengan terus memperbaiki kualitasnya.

Dalam tahap ini, diperlukan sebuah panduan dan bimbingan berkelanjutan. Panduan utama berupa al-Qur’an dan sunnah Rasul yang kemudian terwujud dalam banyak buku teks tentang kewanitaan. Harapannya, keberadaan buku teks itu bisa memudahkan seorang muslimah untuk menjadi shalihah yang seharusnya.

Salah satunya adalah buku yang ada di tangan pembaca ini. Sebuah panduan komprehensif yang ditulis berdasarkan riset puluhan tahun dengan menggabungkan berbagai macam referensi. Dilengkapi dengan dalil yang rajih, membuat buku ini semakin berbobot. Belum lagi dengan tebaran kisah di zaman Rasulullah yang tak akan lekang oleh waktu.

Sedangkan bimbingan berkelanjutan itu sendiri, harus dibeikan secara intensif oleh orang tua, suami, keluarga, ustadz, kiyai, murabbiyah, musyrifah, pendidik dan orang-orang di sekitar muslimah berada. Sebab memang, ini adalah pekerjaan panjang yang lebih panjang dari usia seorang individu.

Jika muslimah shalihah bisa mendominasi di sebuah negeri, insya Allah kejayaan negeri itu tinggal hitungan hari. Andai saat ini sebuah negeri atau komunitas tengah terpuruk, maka salah satu penyebabnya adalah rusaknya moral wanita-wanita di negeri atau komunitas itu.

Ini adalah pekerjaan besar yang harus diselesaikan bersama. Buku ini cocok untuk dijadikan teman setia di bulan penuh berkah yang tinggal hitungan hari lagi.

Karena shalihah, lebih mulia dari bidadari surga.

Redaktur: Pirman

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Penulis, Pedagang dan Pembelajar

Lihat Juga

Bukan Mau tapi Siap, Inilah 4 Hal yang Wajib Dilakukan Muslimah Sebelum Menikah

Figure
Organization