Kevin Mendapat Hidayah Saat Berbelanja

(PowerOfDaawaUK)

dakwatuna.com – Masya Allah, Alhamdulillah. Begitu dahsyat perkembangan Islam sewaktu belahan bumi Suriah dan Gaza kian dibasahi oleh darah. Tak sedikit saudara-saudari kita di benua Eropa, Australia dan Amerika yang memilih kembali kepada fitrahnya dikarenakan kemantapan hati saat membaca sejarah-sejarah perampasan tanah Palestina di tangan zionis, kisah kebijaksanaan para khalifah terdahulu, serta rajin membaca dan menganalisa kondisi tekanan dan kebohongan media sekuler yang pincang dalam menyudutkan kaum muslimin pada era modern ini.

Sungguh indah untaian makna ayat cinta-Nya, “Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk Allah berikan petunjuk kepadanya, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (menerima agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.(Q.s al-An’aam: 125)

Ayat ini menunjukkan bahwa tanda kebaikan dan petunjuk dari Allah Ta’ala bagi seorang hamba adalah dengan menjadikan dadanya lapang dan lega menerima Islam. Maka hatinya terang oleh keimanan, melangkah mudah beramal shalih, senang menggali ilmu-Nya, bersyukur akan kenikmatan cahaya hidayah Islam tersebut.

Allahu Akbar! Begitu pula takjub diri jika membaca berita ini. Saudara Kevin dengan yakin menyatakan syahadat di Brooklyn ketika sedang berbelanja.

Brother Kevin ini berhenti di toko karena melihat ada acara televisi yang ditonton si pemilik toko. Ia mulai mendengarkan Yusuf Estes di salah satu stasiun televisi. Berdiri mematung dan berpikir dengan raut muka serius.

Sang pemilik toko datang. Lalu menjawab beberapa pertanyaan yang membuat Kevin penasaran tentang Islam. Lantas pemilik toko bercerita tentang ragam hal mengenai Islam. Bahwa rukun Islam tak pernah berubah sepanjang masa. Dibawa oleh baginda Rasulullah Shalallahu ’Alaihi Wassalam. Agama mulia yang merupakan wahyu dari Rabbul ‘Izzati, Sang Pencipta semesta. Dengan mengesankan, saat itu juga brother Kevin bersyahadat. Ia memeluk Islam. Allahu Akbar!Allah Swt telah membimbing dia dan kita semua.

Semoga pemilik toko sekeluarga berada dalam berkah-Nya hingga berkumpul di Jannatul Firdaus, Allahumma Aamiin.  Mari rajut do’a-do’a untuk saudara muslimin sedunia.  Allahummansruril Islam wal Muslimin. Barokallahu fiikk.

Wallahu A’lam Bishshowwab.

Sri Yusriani, ananda dari bapak H. Muhammad Holdoun Syamsuri TM Moorsid dan ibunda Hj. Sahla binti alm H. Majid, biasa dikenal dengan nama pena bidadari_Azzam, lahir di Palembang, 19 Juni 1983. Mantan pelajar berprestasi ini sangat senang membaca & menulis sejak kecil (memiliki ratusan sahabat pena sejak SD hingga SMU sehingga terbiasa bersurat-menyurat), terutama menulis puisi. Syair dan puisinya serta cerita-cerita mini pernah menghiasi majalah Bobo, surat kabar lokal serta beberapa majalah nasional. Semasa menjadi putri kecil yang malu-malu, ia mengoleksi tulisan karya pribadi dan hanya dinikmati seisi keluarga serta bapak-ibu guru di sekolah. Beberapa prestasi yang terkait menulis adalah juara pertama menulis dan menyampaikan pidato kemerdekaan RI tingkat kotamadya Palembang, pada tahun 1997, Peserta termuda buku Antologi Puisi Kepahlawanan Pemda SumSel, serta kejuaraan menulis di beberapa majalah lokal dan nasional. Pernah menyabet juara 3 lomba puisi tingkat kodya Palembang, juara 2 menulis cerpen islami tingkat kodya Palembang yang diadakan ForDS (Forum Dakwah Sekolah), dan pada tahun 1999, semasa masih SMU dipercaya untuk menjadi pembimbing kepenulisan bagi sang ayah ketika mengikuti lomba membuat karya ilmiah tentang keselamatan kerja di Pertamina (menghadapi persaingan dengan para mahasiswa yang sudah S2 dan S3), dan Alhamdulillah, karya tersebut terpilih menjadi juara pertama. Lima tahun terakhir ini, ia tinggal di luar negeri, jauh dari bumi pertiwi. Hobi menulis pun terasah kembali, mengalirkan untaian kata pengobat rindu jiwa, sehingga kini kian aktif menulis artikel di beberapa website dan milist islami. Kini sedang mempersiapkan buku mengenai pengalaman pribadi sebagai sosok muslimah yang menikah di usia amat muda (ia menikah saat berusia 19 tahun), �Tentunya dengan ragam keajaiban yang saya temui, betapa saya amat merasakan kasih sayang Allah ta�ala dalam tiap tapak kehidupanku ini.� Prinsipnya dalam menulis, �Bagiku, Menulis itu dengan hati, dianalisa oleh semua indera, tak bisa direkayasa, tak boleh terburu-buru pula. Menulis itu adalah mengukir tanda cinta pada-Nya, mengharapkan apa-apa yang menjadi tulisan adalah cambuk motivasi diri sendiri dan dihitung-Nya sebagai amal jariyah�. Ia mengecap bangku kuliah di UPI-Bandung, dan UT-Jakarta, Lulus sebagai Sarjana Ilmu Komunikasi. Kegiatan saat ini menikmati peran menjadi ibu dari tiga jagoan ; Azzam, Sayyif dan Zuhud, mendukung penuh tugas suami yang mengemban project perusahaan di negara-negara lain, sekaligus mengatur jadwal sekolah bahasa Polish, serta menjadi pembimbing para muallaf dengan aktif sebagai koordinator muslimah di Islamic-Centre Krakow, Poland. Buku pertama kisah hikmah yang ditulisnya di Krakow baru dicetak awal maret 2012 oleh penerbit Eramuslim Global Media, dengan judul �Catatan CintaNya di Krakow-seri 1.�
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...