dakwatuna.com – Tripoli. Pemimpin Ikhwanul Muslimin di Libya, Basyir Al-Kibti, menuduh Khalifa Haftar telah berusaha melaksanakan skenario Mesir dengan cara membekukan parlemen Libya.
Seperti dilansir Al-Muslim, Selasa (20/5/2014) kemarin, mengatakan, “Dengan membekukan parlemen, Haftar berusaha melaksanakan skenario As-Sisi di Libya. Namun hal itu tidak akan terjadi, karena rakyat Libya semuanya bersenjata. Saat ini ada sekitar 25 juta pucuk senjata yang tersebar di mana-mana.”
Haftar juga beberapa kali mengulang pernyataan akan membawa para anggota parlemen, pemerintah, dan Ikhwanul Muslimin ke pengadilan. Mereka dituduh telah melakukan kejahatan terhadap rakyat Libya selama mereka berkuasa pasca revolusi.
Menanggapi hal itu, Al-Kibti mengatakan, “Kami adalah bagian dari rakyat. Jika ada undang-undang di Libya, dan salah satu dari anggota Ikhwanul Muslimin terbukti melanggarnya dengan melakukan kejahatan terorisme yang dikuatkan bukti, maka silahkan saja mereka ditangkap. Kami tidak ada masalah dalam hal ini. kebanyakan orang tahu bahwa Ikhwanul Muslimin adalah pihak yang jauh dari terorisme. Bahkan sering kali mereka menjadi korbannya.” (msa/dakwatuna)