Topic
Home / Berita / Internasional / Amerika / Pemungutan Suara di Luar Negeri dan Aksi-aksi Boikot Pilpres Kudeta di Mesir

Pemungutan Suara di Luar Negeri dan Aksi-aksi Boikot Pilpres Kudeta di Mesir

Seruan boikot pilpres kudeta dari Amerika Serikat (EADH)
Seruan boikot pilpres kudeta dari Amerika Serikat (EADH)

dakwatuna.com – Mesir. Pemerintah kudeta Mesir terus melaksanakan pemungutan suara di luar negeri untuk hari yang ketiga sejak Kamis lalu (15/5) dan mengklaim jumlah warga Mesir yang memberikan hak suaranya melebihi 111 ribu pemilih.

Pemerintah kudeta mengklaim bahwa dari data sementara jumlah pemilih yang memberikan hak suaranya melebihi jumlah pemilih pada referendum Konstitusi (Kudeta) beberapa bulan lalu yang disebut mencapai 106 ribu orang.

Sementara itu, sejumlah warga Mesir di luar negeri, seperti Turki, Belanda, dan Amerika Serikat, dilaporkan menggelar aksi unjuk rasa menolak Pilpres Kudeta di depan kedutaan Mesir di negara-negara tersebut.

Para pengunjuk rasa menegaskan bahwa pemilu tidak sah dan pemungutan suara yang diselenggarakan hanyalah formalitas belaka, karena As-Sisi sudah dapat dipastikan sebagai pemenang.

Selain di luar negeri, aksi unjuk rasa memboikot pilpres kudeta juga dilakukan rakyat Mesir pendukung demokrasi di berbagai wilayah Mesir seperti Provinsi Suez, Bani Suef, dan Aswa.

Dalam rangka menjaga keamanan dari keberingasan aparat pendukung kudeta yang bersenjata, para pengunjuk rasa memilih melakukan aksinya di malam hari dengan tema “Boikot Presiden Berlumuran Darah” (Qathi’ Riasatul Dam). (aljazeera/rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization