Penculikan 200 Pelajar  Nigeria, Skenario Barat Kuasai Minyak

Unjuk rasa warga Muslim terkait penculikan 200 pelajar putri. (anadolu)

dakwatuna.com – Lagos. Jurnalis Turki, Ibrahim Kara Gul, menilai bahwa persiapan yang saat ini dilakukan untuk mengintervensi Nigeria terkait penculikan 200 orang pelajar putri oleh gerakan Boko Haram hanyalah untuk menguasai minyak. Intervensi dilakukan bukan untuk menyelamatkan para pelajar, tapi untuk menguasai minyak. Seperti ditulis di Anadolu, Jumat (9/5/2014) hari ini.

Menurut Kara Gul, beberapa hari ini dunia bertanya-tanya tentang nasib ratusan pelajar putri Nigeria itu. Namun anehnya, juru bicara Boko Haram malah menyatakan akan menjual para gadis itu sebagai budak.

Kasus Boko Haram di Nigeria, menurut Kara Gul, adalah sebuah politik kotor yang bertujuan pembagian kekayaan Nigeria dengan memanfaatkan konflik Muslim-Kristen. Bahkan Kara Gul menyatakan telah memprediksikan konflik ini sejak tahun 2004 saat Amerika menginvasi Irak. Saat itu, ada peta baru dunia yang telah disiapkan Pentagon dengan cara menciptakan konflik di berbagai belahan dunia, termasuk di Nigeria. Hal ini ternyata bukan sekadar khayalan, tapi terjadi saat ini.

Konflik di Nigeria telah berlangsung bertahun-tahun, dan akan terus berlangsung, sehingga sangat mungkin terjadi pemecahan dan pembagian wilayah. Saat ini didirikan gerakan-gerakan lokal di daerah-daerah yang kaya dengan minyak. Gerakan-gerakan ini berisi para aktivis Muslim, padahal sebenarnya melaksanakan agenda intelijen untuk membuat buruk citra Islam dan dalam rangka perebutan sumber minyak. (msa/dakwatuna)

 

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...