Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Amnesty: Peradilan Mesir Alat Kekuasaan Kudeta

Amnesty: Peradilan Mesir Alat Kekuasaan Kudeta

Seorang ibu diliputi kesedihan setelah mendengar vonis mati terhadap para penentang kudeta (al-sharq.com)
Seorang ibu diliputi kesedihan setelah mendengar vonis mati terhadap para penentang kudeta (al-sharq.com)

dakwatuna.com – Kairo. Amnesty International, sebuah lembaga yang beraktivitas membela HAM, meminta peradilan kudeta di Mesir membatalkan vonis mati dan penjara seumur hidup yang baru saja diputuskan kemarin, Senin (28/4/2014) atas ratusan orang penentang kudeta.

Dalam pernyataannya, Amnesty mengatakan, “Harus ada jaminan diulanginya pengadilan 37 orang yang akan dieksekusi mati setelah berkasnya dilimpahkan ke mufti Mesir bulan Maret yang lalu. Termasuk 491 orang yang ditetapkan akan menjalani hukuman penjara seumur hidup. Harus dilakukan pengadilan ulang yang adil bagi mereka.”

Hasibah Haj Shahrawi, wakil direktur Amnesty International untuk program Timur Tengah dan Afrika Utara, “Putusan yang keluar hari ini kembali menunjukkan bahwa peradilan benar-benar telah disalahgunakan secara tidak adil. Persidangan telah menghina prinsip paling dasar dalam peradilan yang adil. Peradilan Mesir benar-benar kehilangan kredibilitasnya. Sudah saatnya pemerintah kudeta di Mesir mengumumkan bahwa sistem peradilan mereka sudah tidak netral, adil dan independen lagi.”

Ketidakadilan itu terlihat ketika hakim tidak menyebutkan bukti yang menguatkan para tervonis berhak untuk divonis secara maksimal, tim pembela tidak diberi kesempatan untuk menanyai para saksi, bahkan pada kesempatan pengadilan sebelumnya para pembela tidak diperkenankan hadir dalam persidangan.

Amnesty memperingatkan semua pihak akan kuatnya gejala sistem peradilan di Mesir digunakan untuk alat kekuasaan kudeta. Peradilan akan digunakan untuk memvonis mati dan penjara seumur hidup bagi semua yang menentang pemerintah kudeta. (msa/dakwatuna/Al-Marshad)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

PBB: Kematian Mursi Harus Diselidiki Secara Independen

Figure
Organization