(Video) Hadits: Ketika Bersin Tutuplah dengan Tangan; Hasil Riset MIT: Bersin Dapat Cemari Satu Ruangan

Cuplikan video berjudul "Coughs and sneezes travel farther than you think" yang diunggah ke YouTube oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) tanggal 8 April 2014. (dakwatuna/hdn)

dakwatuna.com – Ketika Anda berada di sebuah ruang kantor atau kelas, di kendaraan umum, kereta api, comuter Iine, atau pesawat terbang, dan di situ ada seseorang bersin, apa yang Anda pikirkan? Mungkin Anda berpikir bahwa bersin itu hanya akan menyebar di sekitar orang yang bersin tersebut. Sehingga jika Anda berada jauh dari orang yang bersin itu, Anda tenang-tenang saja.

Terkait dengan hal itu, baru-baru ini para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat melakukan penelitian terhadap batuk dan bersin. Hal ini sebagaimana yang telah dilaporkan oleh situs MIT News, Selasa (8/4/2014).

Hasil studi tersebut menemukan bahwa butiran air yang lebih kecil yang dihasilkan dari batuk dan bersin dapat melakukan perjalanan 5 sampai 200 kali lebih jauh dari perkiraan sebelumnya oleh para peneliti lainnya. Bahkan butiran air kecil tersebut sering kali dapat berada di udara cukup lama hingga dapat mencapai alat ventilasi udara pada sebuah ruangan. Dengan kata lain, sebuah bersin berpotensi dapat mencemari satu ruangan.

Makalah tentang topik ini ditulis dengan judul “Violent expiratory events: on coughing and sneezing”, diterbitkan dalam Jurnal Mekanika Fluida. Makalah ditulis oleh Bourouiba, Bush, dan Eline Dehandschoewercker, seorang mahasiswa pasca sarjana di ESPCI ParisTech, sebuah universitas teknik Perancis, yang sebelumnya adalah mahasiswa tamu musim panas di MIT, didukung oleh program MIT-France.

“Ketika Anda batuk atau bersin, Anda melihat butiran-butiran, atau merasakan jika seseorang bersin dekat Anda,” kata John Bush, profesor matematika terapan di MIT dan salah seorang penulis pada makalah itu. “Tapi Anda tidak melihat ‘awan’, fase gas yang tidak terlihat. Pengaruh dari ‘awan gas’ ini adalah untuk memperluas jangkauan dari butiran-butiran kecil individu, terutama yang lebih kecil,” tambahnya.

Sebelumnya banyak yang memperkirakan justru kebalikannya, bahwa butiran cairan berukuran besar dari bersin akan terlontar jauh karena mereka memiliki lebih banyak momentum, yang secara klasik didefinisikan dengan massa dikali kecepatan. Sedangkan butiran kecil jangkauannya lebih pendek. Ternyata hasil studi MIT ini justru menunjukkan fakta sebaliknya.

Berdasarkan temuan tersebut, salah seorang penulis pada makalah itu mengatakan bahwa ventilasi dapat tercemar lebih langsung dari yang kita duga sebelumnya. Arsitek dan insinyur mungkin perlu memeriksa kembali desain tempat kerja dan rumah sakit, atau sirkulasi udara pada pesawat terbang, untuk mengurangi kemungkinan dari patogen, agen biologis yang dapat menyebabkan penyakit bagi yang menghirupnya, di udara yang ditularkan di antara orang banyak.

“Anda dapat memiliki pencemaran ventilasi dengan cara yang lebih langsung dari yang kita duga sebelumnya,” ujar Lydia Bourouiba, asisten profesor di Fakultas Sipil dan Lingkungan MIT.

Hal ini secara tidak langsung membuktikan kebenaran apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada kita. Lebih dari 1400 tahun yang lalu, Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan bagaimana tindakan dan sikap yang harus dilakukan seseorang ketika mengalami bersin. Dalam sebuah hadits dikatakan,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا عَطَسَ غَطَّى وَجْهَهُ بِيَدِهِ أَوْ بِثَوْبِهِ وَغَضَّ بِهَا صَوْتَهُ

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersin, beliau menutup wajahnya dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)

Menutup wajah dengan tangan atau kain secara tidak langsung mengajarkan kepada kita untuk menutup hidung dan mulut ketika bersin. Karena pada kedua lubang inilah keluar butiran-butiran air kecil ketika bersin dengan kecepatan tinggi.

Tindakan ini adalah langkah yang sangat baik, yang merupakan tindakan preventif agar dapat mengurangi risiko tercemarinya ruangan dengan butiran-butiran kecil yang keluar dari mulut dan hidung saat kita bersin.

MIT sendiri “mengamini” hal itu dengan mengatakan, “lain kali ketika Anda bersin, angkat siku (tangan) Anda untuk menutupi penyebaran ‘awan’ bergejolak multifase yang akan Anda keluarkan”, demikian seperti dikutip dari situs MIT News ketika mengawali berita tersebut. (dakwatuna/hdn)

Konten ini telah dimodifikasi pada 03/03/20 | 21:59 21:59

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...