Tunisia Sepakat Tolak Netralisasi Hubungan dengan Israel

Rasyid Ghanusyi, ketua Harakah Nahdhah (arabsfordemocracy.org)

dakwatuna.com – Tunis. Ketua Harakah Nahdhah, Rasyid Ghanusyi mengatakan bahwa rakyat Tunisia telah bersepakat untuk menolak dilakukannya netralisasi hubungan dengan Israel. Hal itu untuk mengomentari polemik yang saat ini berlangsung menyusul kedatangan para turis Israel ke wilayah Tunisia.

Today’s Opinion, Sabtu (26/4/2014) melansir penyataan Ghanusyi tersebut, “Kami rakyat Tunisia telah bersepakat menolak dilakukannya netralisasi. Masalah ziarah yang dilakukan orang-orang Yahudi ke sinagog La Ghriba adalah masalah lama. Pemerintah Tunisia sejak dulu, baik setelah atau sebelum revolusi, telah menentukan sikapnya terkait masalah ini. Itu sudah bagus, dan hendaknya kita tinggal melanjutkannya tanpa mengurangi atau menambah.”

Menurut Ghanusyi, saat ini turisme di Tunisia sudah mulai bangkit. Hal itu jangan sampai terganggu dengan polemik ini. Hingga saat ini tidak ada hubungan politik dan ekonomi antara Tunisia dan Israel. Tunisia menolak memberikan pengakuan terhadap Israel, tapi menyebut Israel sebagai penjajah Palestina.

Belum lama ini, media Tunisia banyak mengangkat tentang adanya rombongan turis dari Israel berjumlah 61 orang yang datang menggunakan ijin dari departemen dalam negeri dan menteri pariwisata. Hal ini berujung pada pemanggilan menteri pariwisata, Amal Karbul, ke parlemen. (msa/dakwatuna)

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...