dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Tunis. Presiden Tunisia pasca revolusi, Munshif Marzuqi, memotong dua pertiga gajinya untuk menurunkan jumlah pengeluaran negaranya. Keputusan ini diambilnya setelah presiden mengeluarkan keterangan bahwa Tunisia sedang menghadapi krisis ekonomi. Seperti diberitakan Al-Muslim, Sabtu (19/4/2014) kemarin.
“Kita sedang menghadapi krisis ekonomi, maka pemerintah harus menjadi teladan dalam penghematan. Maka dengan ini aku putuskan memotong gajiku dua pertiga.” Demikian kata Marzuqi dalam pernyataannya. Sebelum ini, gaji Marzuqi mencapai 30 ribu Dinar Tunisia (sekitar 212 juta Rupiah). Selain memotong dua pertiga gajinya, Marzuqi juga meminta agar seluruh lembaga negara melakukan penghematan sebisa mungkin.
Dalam keterangan itu disebutkan juga bahwa pihak kepresidenan telah berkoordinasi dengan kabinet untuk mengambil langkah-langkah diplomasi guna mendapatkan solusi terhadap krisis yang sedang dihadapi walaupun solusi itu bersifat sementara.
Sementara itu perdana menteri, Mahdi Jum’ah, mengajak rakyat Tunisia untuk melakukan “pengorbanan yang menyakitkan”. Pernyataan ini menunjuk pada kesiapan kabinetnya untuk memulai perbaikan ekonomi di bawah tekanan pinjaman dari asing. Langkah presiden ternyata diikuti juga oleh para menteri, mereka menyatakan siap untuk memotong gaji mereka, seperti diberitakan beberapa media Tunisia. (msa/dakwatuna/almoslim/almasryalyoum)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang M Sofwan
