Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa / Rusia Umumkan Kematian Negara Ukraina

Rusia Umumkan Kematian Negara Ukraina

John Kerry dan Sergei Lavrov (cnn)
John Kerry dan Sergei Lavrov (cnn)

dakwatuna.com – Kiev. Sedang berlangsung pertemuan kuartet membicarakan krisis Ukraina, hari ini, Kamis (17/4/2014) di Jenewa. Yang terlibat dalam pertemuan tersebut adalah Ukraina, Rusia, Amerika dan Uni Eropa.

Operasi “pemberantasan teroris” yang sedang dilakukan militer Ukraina di kota Slavyansk sedikit terganggu dengan masuknya 6 tank berbendera Rusia dan sekelompok pasukan yang tidak beratribut. Hingga saat ini pasukan Ukraina masih terhenti di Kramatorsk yang berjarak 20 km dari Slavyansk setelah sempat membebaskan airport militer dari pendudukan kelompok separatis.

Sementara itu, di kota Slavyansk, warga menyambut kedatangan pasukan tambahan yang datang membantu kelompok separatis yang menduduki beberapa gedung pemerintah dan militer. Banyak pamflet bertuliskan, “Kalian pahlawan, kami mencintai kalian” dan “militer bersama rakyat”. Seorang warga bernama Natalie mengatakan, “Sekarang, yang melindungi kita adalah tentara, bukan sekadar sipil. Alangkah beruntungnya kami, tentara data untuk melindungi kami dari militer Ukraina.”

Salah seorang berpakaian militer menyatakan bahwa pasukan yang baru saja datang adalah tentara yang membelot dari militer Ukraina dan para tentara sukarelawan dari Semenanjung Krimea yang baru saja dicaplok Rusia bulan lalu.

Perdana menteri Ukraina, Arseniy Yatsenyuk, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen dengan usaha penyelesaian masalah yang sedang berlangsung di Jenewa. Sedangkan menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, malah mengeluarkan pernyataan turut berduka cita atas meninggalnya Ukraina.

Lavrov mengatakan, “Negara kesatuan Ukraina telah berhenti beroperasi. Fondasi-fondasinya telah runtuh menyusul pergolakan politik yang melandanya.” Menurutnya, satu-satunya alternatif mengembalikan stabilitas keamanan adalah dengan mengadopsi sistem federal. Setiap wilayah diberi rasa tenang, dan dijamin haknya untuk menjalankan tradisi kehidupannya. (mas/dakwatuna/alhayat)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Ini Alasan Turki Beli Sistem Pertahanan dari Rusia

Figure
Organization