
dakwatuna.com – Langit menurunkan hujan
Tanpa berharap hujan kan berbabalik deras dari bumi kepadanya
Namun air-air tersebut akan memuai
Perlahan-lahan, dengan kepastian
Hingga bertemu langit kembali
Dan seperti itulah cinta
Ia bukan tak berbalas
Hanya masih menanti beberapa senja
Mungkin ratusan bahkan ribuan senja
Kau yang bekerja
Untuk Bangsa dan Negara
Meski tanpa tahta
Kau yang bekerja
Untuk Bangsa dan Negara
Meski tak berbalas suara
Tapi tetap saja kau bekerja
Tetap saja kau menebar cinta
Untuk mereka yang mengais kesejahteraan di jalan sana
Lalu kenapa masih disangka
Bahwa orang-orang sepertimu hanya mengejar tahta dan harta?
Bahkan ketika cintamu tak berbalas suara!
Biarlah, biarkan mereka berkata
Seperti hujan yang kan kembali ke langit
Secara perlahan-lahan
Seperti itulah mereka kelak kan menyadari
Betapa tulus cinta yang kau tanam
Masalah kapan “kelak” itu kan terjadi
Kembalikan pada-Nya yang slalu mengisi cinta di hari hari kita
مَنْ عَمِلَ صالِحاً فَلِنَفْسِهِ وَ مَنْ أَساءَ فَعَلَيْها ثُمَّ إِلى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kamu semua akan dikembalikan kepada Tuhan-mu.
Jakarta, 15 April 2014
Redaktur: Pirman
Beri Nilai: