Jelang 9 April, UKM Islam FIS Unimed Gelar Kajian Keputrian “Pemilu Berintegritas”

Peserta Kajian Rutin (Kantin) yang diadakan oleh Departemen Keputrian Unit Kegiatan Mahasiswa Islam Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan mengadakan, Jum’at (4/4/2014), di ruangan Pendidikan Kewarganegaraan Lantai 1 FIS, dengan tema “Pemilu Berintegritas”. (Foto: Sabda Marbun)

dakwatuna.com – Departemen Keputrian Unit Kegiatan Mahasiswa Islam Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan mengadakan Kajian Rutin (Kantin) setiap hari Jum’at. Kantin pekan ini dilaksanakan pada hari Jum’at kemarin (4/4/2014) di ruangan Pendidikan Kewarganegaraan Lantai 1 FIS, dengan tema “Pemilu Berintegritas”. Dipilihnya tema ini adalah untuk memanfaatkan waktu yang tinggal beberapa hari lagi ini, sebagai ajang sosialisasi dan pendidikan politik kepada mahasiswi muslim FIS. Kantin pekan ini juga turut meramaikan dari keputrian UKMI-FE yang turut hadir di FIS untuk mengikuti kajian keputrian.

Kajian keputrian kali ini dikemas dengan tema lengkap “09 April Menyongsong Pemilu Berintegritas” dan disampaikan oleh Sabda Marbun mahasiswi Pendidikan Antropologi konsentrasi Sosiologi 2011 dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) bidang kebijakan publik. Hal ini sekaligus sebagai kontribusi kecil yang diberikan oleh KAMMI untuk Unimed yang setelah milad ke-16 KAMMI pada 29 Maret 2014 lalu. Ketua Umum PK KAMMI Unimed Randy Yan Pahlepi telah me-launchingkan branding baru untuk organisasinya yang berjargon “gerakan untuk Unimed”. Oleh sebab itulah setiap kader berusaha untuk mengisi pos-pos kontribusi di fakultasnya masing-masing.

Kajian rutin dihadiri oleh mahasiswi muslim dua fakultas ilmu sosial dan ekonomi. Isi kajian banyak memaparkan tentang bagaimana urgensi memilih bagi mahasiswa dan sosialisasi surat suara yang akan di isi pada pemilu legislatif 2014 mendatang, yang terdiri dari Surat suara warna kuning untuk DPR RI, Surat suara warna hijau untuk DPRD Kabupaten/Kota, Surat suara warna biru untuk DPRD Propinsi dan Surat suara warna merah untuk DPD, serta sosialisasi penandaan surat suara yang dinyatakan sah itu seperti apa serta yang tidak sah seperti apa pula.

Forum kajian tampak lebih hidup ketika sesi penyampaian tanggapan dan pertanyaan dimulai. Beberapa mahasiswi bertanya terkait pemilu berintegritas dan kriteria-kriteria pemimpin yang layak dipilih menurut Islam. Kesimpulan disampaikan oleh Dwi Anggriani Tarigan Mahasiswi Pendidikan Antropologi 2013.

“Singkat saja, 09 April kita jangan ada yang golput” tandas Dwi Anggriani Tarigan.

(sabda marbun/dakwatuna/hdn)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...