Topic
Home / Berita / Opini / Demokrasi untuk Rakyat?

Demokrasi untuk Rakyat?

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Menghadapi momentum pemilihan legislatif 9 April 2014, suasana rakyat penuh dengan gegap gempita menyambut pesta demokrasi lima tahun sekali. Inilah Indonesia sebagai negara Demokrasi terbesar katanya, walaupun sejak reformasi 1998 ternyata gambarannya tidak seindah yang diharapkan, produk dan output dari hasil pemilihan tahun 1999, 2004 dan 2009 ternyata semakin menyumbang para terpidana baru kasus korupsi baik itu dari Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif, ini merupakan indikasi bahwa demokrasi  kita tidak sehat.

Seruan dan ajakan yang selalu didengungkan oleh para politikus untuk memilih mereka, dan beribu janji yang diberikan kepada masyarakat ternyata memberikan dampak pada semakin meningkatnya ketidakpercayaan rakyat terhadap mereka, karena Kondisi nyata yang terjadi bahwa masyarakat hanya menjadi objek dalam memuaskan hasrat kekuasaan para politisi negeri ini. Seharusnya para politisi berhenti sejenak untuk lebih banyak mendengar kondisi realitas dan keluhan rakyat, ya budaya mendengar para pemimpin kita seolah tertutup bahkan hilang ditelan jurang keserakahan dan ambisi kekuasaan.  Dalam hal ini kita ke depan akan melihat bahwa partai yang gagal dalam pengembangan demokrasi dan mengabaikan kepentingan rakyat, akan kehilangan kepercayaan dari rakyat dan menenggelamkan dirinya sendiri.

Dan sekarang kita sebagai kekuatan terbesar dalam demokrasi yaitu rakyat (civil society) dapat menyatukan kekuatan dalam mendorong, mengawasi dan mengawal agar pemilu yang akan kita laksanakan dapat berkualitas dan bebas dari politik uang serta kampanye hitam. Dalam menghadapi pemilu ini harus ada revolusi meningkatkan kesadaran berpolitik, kita catat dan dengarkan janji-janji yang kelak jika tidak ditepati maka kita bisa lakukan impeachment. Tahun ini merupakan kesempatan bagi rakyat apakah bisa memilih wakilnya dengan cerdas, ataukah justru sebaliknya rakyat hanya menjadi mainan dalam sebuah parodi politik Indonesia. Kita yang memilih dan kita yang akan merasakan dampak dari pilihan selama lima tahun ke depan, mari bersatu selamatkan Indonesia!!!

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Mahasiswa (STKIP Subang).

Lihat Juga

Mengenang 2 Tahun Upaya Kudeta Militer di Turki: Sebuah Titik Balik

Figure
Organization