Konflik Teluk Semakin Kuatkan Rezim Asad di Suriah

Basyar Asad, diktator Suriah (islammemo)

dakwatuna.com – Damaskus. Krisis di Suriah sudah memasuki tahun keempat, namun perkembangan dalam dan luar negeri Suriah menunjukkan semakin kuatnya posisi rezim Basyar Asad. Kesimpulan yang mungkin mengecewakan para pejuang revolusi Suriah ini disebutkan Abdul Bari Athwan dalam situs raialyoum.com, edisi Selasa (11/3/2014) kemarin.

Menurut Athwan, di antara sebab yang sangat berpengaruh menguatkan posisi rezim Asad adalah konflik politik beberapa negara Teluk. Konflik itu telah memecah koalisi yang menentang rezim Asad, dan mendanai perlawanan rakyat di Suriah. Konflik tersebut diperparah dengan langkah Arab Saudi memasukkan jamaah Ikhwanul Muslimin ke dalam organisasi teroris. Hal ini tentunya akan turut melemahkan posisi Ikhwanul Muslimin di dalam Suriah yang berperan cukup dalam perlawanan.

Selain itu, saat ini dunia internasional lebih berkonsentrasi menghadapi krisis Ukraina yang semakin memanas dan memberikan ancaman akan terjadinya Perang Dingin yang baru. Krisis Suriah tidak lagi menjadi perhatian utama dunia. Politik Turki yang bisa dilihat dari aksi-aksi Erdogan dalam menentang kekejaman rejim Asad juga terasa berkurang bargainingnya karena disibukkan dengan permasalahan internal terutama dengan semakin dekatnya pemilu. (msa/dakwatuna/raialyoum)

Konten ini telah dimodifikasi pada 12/03/14 | 22:49 22:49

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...