dakwatuna.com – Jakarta. “Bangkitkan solidaritas kita, bangkitkan solidaritas kita…!”teriak Suriadi salah seorang orator dari ACT, saat berorasi, Jumat (7/3), di Bundaran HI.
Jumat pukul 08.00 WIB – 10.30 WIB Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) DKI Jakarta, menggelar Aksi Solidaritas Kemanusiaan untuk Dunia Islam. Selain diisi dengan orasi, pembagian flyer kepada masyarakat Jakarta, aksi tersebut juga diisi dengan aksi teatrikal yang diperankan oleh para relawan MRI DKI Jakarta.
Iqbal Setyarso, Direktur Komunikasi ACT yang juga ikut aksi mengatakan, ACT menggelar aksi di Bundaran HI pagi ini, dalam upaya mengingatkan dunia dan bangsa Indonesia, bahwa sebagai sesama muslim dan sesama manusia, yang saat ini menyaksikan secara jelas di berbagai negara muslim, dalam keadaan darurat kemanusiaan.
“Di Afrika Tengah ribuan orang di bantai, dunia tidak kencang dan kongkret menghentikan pembantaian. Sampai hari ini Palestina belum kunjung merdeka, dan sampai hari ini di Rohingya orang-orang masih teraniyaya, belum memulihkan keberadaan bangsa-bangsa Muslim. Di Suriah konflik masih berkepanjangan, Pengungsian ada dimana-mana,” tuturnya.
Iqbal berharap saat ini bukan saatnya pemerintah atau siapapun untuk berdiplomasi kosong untuk menghentikan tragedi kemanusiaan ini. “Saatnya kita hentikan pembantaian manusia atas nama apapun, menyelamatkan satu jiwa, menyelamatkan seisi dunia,” katanya.
Iqbal menyatakan solidaritas kemanusiaan terhadap dunia Islam saat ini bukanlah bentuk sektarian, tapi karena fakta menyatakan 10 peringkat bangsa-bangsa yang teraniyaya semuanya adalah kaum muslim.
“Ini yang menjadi patut perhatian dunia. Muslim hari ini adalah korban massif dan Indonesia harus menjadi bangsa besar. Dengan menyelamatkan sesama manusia, bangsa muslim terbesar dengan menyelamatkan yang lain,” pungkasnya. (lingga/act/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: