Mesir Masih Tutup Perbatasan Rafah Tanpa Alasan yang Jelas

Pintu perbatasan Rafah di Sinai Utara (paltimes.net)

dakwatuna.com – Palestina. Pemerintah Palestina di Jalur Gaza menyatakan (3/3) bahwa Mesir masih menutupi Pintu Perbatasan Rafah untuk hari ke-24 tanpa alasan yang jelas. Mereka meminta pihak Mesir untuk tidak berkolaborasi dengan Israel dalam memblokade rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Pihak Palestina menyampaikan keheranannya atas kebijakan pemerintah kudeta di Mesir tersebut, karena dua perbatasan lain yang di bawah kontrol Israel, Perbatasan Karam dan Perbatasan Abou Salem, tetap dibuka dan difungsikan sebagai pintu masuk barang-barang kebutuhan pokok meskipun sebenarnya tidak mencukupi kebutuhan rakyat Palestina di Jalur Gaza yang jumlahnya mencapai 2 juta jiwa.

Perbatasan Rafah yang menghubungkan Jalur Gaza Palestina dengan Sinai Utara Mesir dapat dikatakan ditutup sejak kudeta militer di Mesir, 30 Juni 2013. Hingga kini Mesir hanya memberlakukan kebijakan buka tutup terhadap perbatasan tersebut. Bahkan sejak awal 2014, pemerintah kudeta Mesir baru membukanya selama 9 hari saja.

Palestina meminta pihak Mesir untuk menjalankan tanggung jawabnya secara hukum, moral, dan kemanusiaan dengan mengoperasikan kembali pintu perbatasan. Selama ini, rakyat Palestina di Jalur Gaza mengandalkan pintu perbatasan tersebut untuk keperluan berobat, pendidikan, dan mendapatkan barang kebutuhan pokoknya di Mesir.

Palestina juga meminta masyarakat internasional untuk menekan pemerintah kudeta Mesir agar menjalankan tugas dan tanggung jawab kemanusiaannya terhadap rakyat Palestina. (paltimes/rem/dakwatuna).

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...