M Saihul Basyir: Ingin Puasa Daud dan Menyisihkan Sebagian Hadiah untuk Indonesia, Palestina, dan Suriah

Saihul Basyir dan Irhamni di arena perlombaan. (Foto: Dok. Irhamni Rofiun)

dakwatuna.com – Itu adalah salah satu nadzar saudara Saihul Basyir ketika saya dan sebagian peserta – Perlombaan Menghafal Al-Qur’an dan Hadits tingkat Asia Tenggara dan Pasifik – berbincang hangat di masjid Sunda Kelapa, Jakarta. Tepatnya hari Rabu (12/2/2014) selepas shalat Zhuhur berjamaah, saya dan kawan-kawan yang lainnya sempat tersontak kaget, saking tersentuhnya, sungguh mulia sekali niatnya itu, jika menang dalam lomba ini ia akan puasa Daud (hari ini puasa, besok buka, selang-seling) sampai Ujian Nasional (UN), kebetulan ia duduk di bangku kelas 3 SMA di Pesantren Al-Qur’an Darul Qur’an Mulia, dan menyisihkan sebagian hadiah untuk saudara-saudara yang tertimpa musibah bencana di Indonesia dan saudara-saudara di Palestina dan Suriah.

Jum’at malam (14/2/2014), Allah mengabulkan doa dan niat mulianya itu, tepatnya pada saat penutupan sekaligus pengumuman pemenang lomba menghafal Al-Qur’an dan Hadits di hotel JW. Marriot, Jakarta, acara ini diselenggarakan oleh Kedutaan Arab Saudi di Jakarta, didanai oleh keluarga besar Amir Sulthan Abdul ‘Aziz -rahimahullah-. Saudara Saihul Basyir berhasil menjadi salah satu pemenang dan berhak menggondol hadiah uang tunai sebesar lima belas ribu riyal atau setara dengan empat puluh enam juta lima ratus ribu rupiah, dan juga mendapatkan satu tiket haji (langsung berangkat tahun ini), serta satu tiket umrah dari Pangeran Khalid.

Ketika ditanya apa perasaannya berhasil menjadi salah satu pemenang, ia berucap “Alhamdulillah, atas anugerah Allah ini, memang yang tak ada harganya hanya Al-Qur’an, tak bernilai”. Anak muda ini memang luar biasa, saya pun mendukungnya secara sportif, karena dia memang pantas, selain hafalan Al-Qur’annya bisa dikatakan sudah mutqin (lancar, tanpa hambatan), ia juga sangat tawadhu dan sangat bersahabat. Semoga ia tetap istiqamah dan selalu meningkatkan prestasinya agar bisa memotivasi serta menginspirasi semua untuk mencintai Al-Qur’an sebagai kitab suci yang paling mulia, dengan selalu membaca dan mentadabburi isi kandungannya.

Ada lagi, cita-cita kami bersama, target masa depan, ingin membangun sebuah pesantren Al-Qur’an modern yang berbasis sains dan teknologi. Tujuannya selain mencetak para penghafal Al-Qur’an juga ingin memberikan mereka pengetahuan akan pentingnya dunia sains dan teknologi modern, menjadi orang-orang yang berhasil di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin.

Moderat, pecinta Al-Quran, suka menulis dan berbagi informasi, juga blogger mania.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...