Sukuk Semakin Mendunia, Siapa yang akan Memimpin Pasar

dakwatuna.com – Meskipun terkendala berbagai hambatan di lapangan, prospek jangka panjang bagi industri sukuk masih menjanjikan. Hal ini dikarenakan para regulator sedang mencoba memperkuat kerangka kerja mereka untuk meminimalisir hambatan di pasar serta meningkatkan likuiditas. Demikian disampaikan dari laporan Standard & Poor (S&P) yang berjudul The Global Sukuk Market Looks Promising in 2014.

Berdasarkan laporan itu pula, Malaysia diprediksi akan menjadi pemimpin pasar sukuk di beberapa tahun ke depan.

“Setelah mengalami perlambatan di tahun 2013, yaitu ada penurunan sebesar 13%, industri sukuk diperkirakan akan kembali bersinar di tahun 2014. Terutama didorong oleh penerbitan sukuk korporat dan infrastruktur di Negara-negara teluk.” Ungkap Analis Kredit S&P Samira Mensah.

“Selain itu, total penerbitan sukuk akan meningkat sebesar 100 juta USD dalam 3 tahun berturut-turut jika bagi hasil masih menguntungkan. Dan setelah pelemahan di tahun 2013, kami percaya penerbitan sukuk akan meningkat kembali terutama di Malaysia.” Lanjutnya.

Laporan dari S&P ini juga memuat beberapa hal berikut :

S&P mengantisipasi adanya pertumbuhan sebanyak dua digit dari penerbitan sukuk korporasi dan infrastruktur di Negara-negara teluk. Hal ini dikarenakan besarnya kebutuhan untuk pembiayaan infrastruktur.

S&P mengindikasi kenaikan sukuk korporasi menyebabkan adanya perubahan karakteristik pasar sukuk.

Sukuk Negara bisa perlahan muncul sebagai alternative pembiayaan infrastruktur bagi Negara-negara di Afrika.

S&P percaya bahwa dorongan regulasi benar-benar dibutuhkan untuk memperkuat kerangka kerja penerbitan sukuk.  (puri/mes/sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

(No Ratings Yet)

Loading...

Tentang Saiful Bahri

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

@saifulbetawi