dakwatuna.com – Jakarta. Nahdlatul Ulama menggelar pertemuan sufi yang dihadiri oleh Raja Yordania, Abdullah II bin Hussein. Pertemuan ini menyerukan perdamaian umat Islam di negara mana pun.
“Kami mengajak seluruh umat agar hidup dengan damai dan rukun. Setiap konflik kita pecahkan,” kata Ketua PBNU Said Aqil Siradj di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Said mengatakan, dirinya pernah 4 kali menghadiri perdamaian di Afganistan dan 2 kali menghadiri perdamaian Sunni-Syiah di Suriah.
“Di Timur Tengah tidak ada ormas, apalagi sebesar NU. Yang ada kekuatan pemerintah, parpol, dan kekuatan kesukuan maka tidak ada penengah,” ucapnya.
Sementara menurutnya posisi NU di Indonesia adalah sebagai penengah. Di sisi lain, Raja Abdullah II juga mengusung perdamaian untuk Suriah.
“Di mana ada konflik, dialog dapat membawa perdamaian. Bersama-sama kita juga memiliki peran langsung dalam mengatasi konflik Suriah,” katanya.
Acara ini juga dihadiri tokoh-tokoh seperti Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (detik/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: