Mukhlis Tetap Ikhlas Meski Kaki Gajahnya Belum Dapat Disembuhkan

Mukhlis setelah menjalani operasi (foto: BWA)

dakwatuna.com – Bekasi. Sesuai dengan namanya, Mukhlis (21 tahun) tetap ikhlas dan bersyukur meski operasi yang dilakukan dokter sekedar mengurangi massa yang menumpuk di kaki akibat penyakit kaki gajah yang dideritanya.

Dokter yang mengoperasinya pada Jumat (27/12/2013) di Rumah Sakit Kartini, Bekasi Timur, menyatakan operasi ini dilakukan untuk mengurangi massa kakinya agar menjadi lebih ramping supaya dia bisa berjalan normal. Operasi dilakukan bukan dalam rangka menyebuhkan penyakit ini, namun hanya mengurangi efek sampingnya saja.

Kaki gajah atau Neurofibromatosis (NF) adalah kelainan genetik berupa kemunculan neurofibroma yang muncul pada kulit dan bagian tubuh lainnya. Neurofibroma adalah benjolan seperti daging yang lembut, yang berasal dari jaringan saraf. Jadi sampai saat ini belum ada obat yang mampu menyembuhkan penyakit ini.

Satu bulan pasca operasi, jahitannya tidak kunjung kering, bahkan sering mengeluarkan darah mati berwarna merah kehitaman. Setelah beberapa kali kontrol, tim dokter akhirnya memutuskan untuk operasi ulang.

Walaupun kondosinya belum membaik, Mukhlis dan Ema Reni tetap bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh donatur yang telah membantu demi kelancaran operasi ini.

“Semoga Allah yang balas kebaikan para donatur, dipanjangin umurnya, dibanyakin rezekinya,” doa Emak Reni, ibunda Mukhlis. (BWA/ded/dakwatuna)

 

Badan Wakaf Al Qur'an (BWA) adalah organisasi nirlaba (non-profit organization), berbentuk Lembaga Swadaya Masyarakat.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...