Topic
Home / Berita / Nasional / 300 Ulama NU Lahirkan Maklumat Kebangsaan

300 Ulama NU Lahirkan Maklumat Kebangsaan

Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan 7-9 Feb'14 (Foto: kompas.com)
Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan 7-9 Feb’14 (Foto: kompas.com)

dakwatuna.com – Depok.  Sebanyak 300 lebih ulama dari berbagai Pondok Pesantren dan cendekiawan muslim di Indonesia berkumpul di Depok.

Dalam pertemuan ini, para Ulama NU ini sepakat dan akhirnya melahirkan maklumat kebangsaan, sebagai sikap atas kondisi bangsa saat ini.

Selama tiga hari, para ulama dan Kiyai telah mendapatkan materi dari tokoh yang berkompeten. Terdiri dari kalangan pemerintah, aktivis, pemerhati politik hingga aparatur negara.

“Kami juga telah melahirkan rekomendasi dari beberapa sidang komisi yang menjadi maklumat kebangsaan. Sebagai suatu hal yang penting bagi kemajuan bangsa dan Negara Indonesi,” kata Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi dalam acara penutupan Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan di Ponpes Al Hikam, Beji Depok, Minggu 9 Februari 2014.

Hasyim juga menyimpulkan, para Ulama dan cendekiawan muslim bersama – sama merenungkan selama 15 tahun masa reformasi, sisi mana yang belum tercapai dan sudah tercapai.

Menjelang Pemilu 2014, kata dia, banyak hal yang menjurus kepada kecurangan dan manipulasi sehingga harus diatasi. Jika tidak, lanjutnya, maka akan terjadi konflik setelah pemilu, dan mengancam keselamatan rakyat.

Dukungan para ulama tak hanya sampai di situ. Lebih lanjut Hasyim menambahkan, peran Ulama penting di tengah masyarakat agar bisa meredam kegoncangan dan  keadaan yang ada di masyarakat.

“Kalau Ulama sudah hilang muruah-nya, maka akan terjadi kegoncangan di masyarakat. Silakan para kiyai menyimpulkan sendiri apa yang harus dilakukan dari maklumat kebangsaan ini atau ijmak sukuti (diam saja),” pungkasnya. (viva/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Di Mauritania, Ratusan Tokoh Agama Mendesak Pusat Pendidikan Ulama Dibuka Kembali

Figure
Organization