Topic
Home / Berita / Daerah / Kader Muslimat NU Ditemukan Masih Pegang Tasbih Tertimbun Tanah Longsor

Kader Muslimat NU Ditemukan Masih Pegang Tasbih Tertimbun Tanah Longsor

Petugas evakuasi bersiap melakukan pencarian korban longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Rabu (29/1/2014). (Foto: Kompas.com/M.Agus Fauzul Hakim)
Petugas evakuasi bersiap melakukan pencarian korban longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Rabu (29/1/2014). (Foto: Kompas.com/M.Agus Fauzul Hakim)

dakwatuna.com – Pada hari ketiga pencarian korban musibah tanah longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang, ditemukan dua korban sekaligus, Kamis (30/1/2014).

Keduanya ditemukan sekitar pukul 08.30 WIB. Dengan demikian, kini tinggal lima korban yang masih tertimbun material longsor. Sehari sebelumnya, Rabu (29/1/2014), hanya ditemukan potongan kaki yang belum jelas merupakan kaki dari siapa.

Keduanya merupakan korban yang tertimbun longsoran tanah hingga kedalaman sekitar 8 meter yang ditemukan pada pagi hari. Mereka bernama Sunarimo (60) dan Mukhayaroh (55). Mereka pasangan suami istri (pasutri).

“Identifikasi sementara, mereka memang pasutri, Sunarimo dan Mukhayaroh,” kata Wakapolres Jombang Kompol Sumardji.

Menurut Sumardji, jasad Mukhayaroh ditemukan pada kedalaman penggalian delapan meter. Saat ditemukan, tangan kanannya masih memegang tasbih, demikian seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (30/1/2014).

Selanjutnya, seperti korban lainnya, jasad keduanya dievakuasi ke Masjid Al Huda desa setempat untuk disucikan. Jasad Mukhayaroh berdekatan dengan jasad Sunarimo.

Proses evakuasi keduanya cukup memakan waktu karena petugas mengalami kesulitan. Ini disebabkan jalan setapak yang digunakan untuk jalur evakuasi licin akibat siraman hujan semalam.

Tangis keluarga pun langsung pecah ketika jenazah dua pasutri itu tiba di masjid. Selanjutnya, tim identifikasi atau DVI dari Polda Jatim langsung membersihkan mayat dan memasukkannya ke dalam kantong jenazah berwarna kuning.

Khotimah, kerabat Mukhayaroh, mengungkapkan, almarhumah dikenal khusyuk dalam menjalankan ajaran agama.

“Dia Ketua Muslimat NU Ranting Desa Ngrimbi. Jadi, tak heran jika saat jenazah ditemukan, dia masih memegang seuntai tasbih,” tutur Khotimah, dengan mata memerah menahan tangis.

Mantan Ketua Muslimat NU Jombang, Hj Mundjidah Wahab, membenarkan bahwa Mukhayaroh adalah kader muslimat yang masih aktif.

“Ibu Mukhayaroh memang Ketua Muslimat sini. Dia aktif di pengajian. Semoga amal ibadahnya diterima Allah,” kata Mundjidah, yang juga Wabup Bupati Jombang.

Itu pula sebabnya, sejak Rabu (29/1/2014), setiap pagi selama tujuh hari ke depan, jemaah muslimat setempat selalu menggelar doa bersama di Masjid Al Huda. (Kistyarini/Harian Surya/Kompas.com/dakwatuna/hdn)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Bisakah Renovasi Rumah Tanpa Rubah Muka Lama Rumah?

Figure
Organization