Topic
Home / Narasi Islam / Politik / Kemenangan Islam di Masa Depan Islam, Ilusikah?

Kemenangan Islam di Masa Depan Islam, Ilusikah?

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Foto: blogspot.com)
Ilustrasi. (Foto: blogspot.com)

dakwatuna.com – Kembali menulis tentang sebuah keyakinan bahwa kemenangan Islam itu adalah sebuah kepastian, sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT dan yang dikabarkan Rasulullah SAW.

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (An-Nuur: 55)

Islam yang memiliki sebuah sejarah besar masa-masa kegemilangannya. Di mana Islam menjadi pusat peradaban dunia, semua sendi kehidupan berlandaskan pada Islam. Kekuasaan yang pernah dikuasai oleh Islam hampir 2/3 dunia. Masa kejayaan Islam yang berhasil oleh Rasulullah tegakkan di awal kejayaan Islam, kemudian dilanjutkan oleh masa-masa khulafaur rasyidin dan masa kekhilafahan. Perkembangan Islam semakin cepat dan meluas. Hampir tidak ada suatu pelosok bumi pun yang tidak pernah mendengar tentang Islam.

Sejarah kejayaan tersebut selalu akan dikenang oleh semua manusia hari ini, bahkan orang-orang di luar Islam pun menyaksikan atas hal tersebut. Menjadikan semangat bagi seluruh umat muslim untuk mengembalikan kejayaan Islam di tangan kaum muslimin kembali. Sejarah tersebut bukanlah sebagai euforia belaka, akan tetapi ialah semangat yang akan menggelorakan semangat pada setiap generasi muslim yang lahir hari ini dan kemudian hari.

Hari ini memang kaum muslimin tidaklah begitu kuat sehingga ketika kita berbicara kejayaan Islam di masa depan akan dianggap oleh orang lain adalah sebuah khayalan belaka. Akan tetapi ada pula yang khawatir akan kejayaan Islam yang benar-benar akan terjadi. Yakni mereka yang sama-sama mempercayai akan kebenaran hadits nabi SAW tentang kembalinya kekuasaan muka bumi ini di tangan Islam. Tak mengapa orang menganggap kita berkhayal, ini adalah aqidah kita yang bersumber pada janji Allah dan Khabar Rasulullah SAW. Masa Keterpurukan Islam saat ini adalah masa yang memang sudah pernah dikabarkan oleh Rasulullah, dan setelah kita melalui masa-masa ini maka akan tibalah masa kembalinya kekuasaan itu kepada pangkuan Islam.

“Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:  Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kalian, adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.

Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.

Selanjutnya masa kerajaan yang menggigit (Mulkan ’Adhan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.

Setelah itu, masa kerajaan yang menyombong (Mulkan Jabariyyan), adanya atas kehendak Allah, kemudian Allah mengangkatnya apabila Dia menghendaki untuk mengangkatnya.

Selanjutnya adalah masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (Khilafah ’ala minhaj an-nubuwwah). Kemudian beliau (Nabi) diam.” (H.R. Ahmad)

Ada beberapa hal yang bisa dijadikan kekuatan umat muslim hari ini sehingga ia menjadi pendukung optimisme umat muslim akan kejayaan Islam di masa depan. Kekuatan tersebut yakni:

1. Kekuatan manhaj (al-Quran dan As-sunnah)

Inilah sumber kekuatan seorang muslim. Kekuatan yang memberikan semangat, optimisme dan keberanian seorang muslim. Kekuatan yang tak tampak secara jumlah, akan tetapi dia lah sumber yang menggelorakan semangat setiap pribadi muslim. Memberikan jiwa optimis bahwa Islam kelak akan berjaya kembali. Sumber kekuatan yang membuat berani 300 pasukan Badr melawan 1000 kaum kafir, yang secara jumlah seharusnya kalah dan menciutkan semangat. Akan tetapi kekuatan janji Al-Qur’an lah yang membuat pasukan muslim menjadi berani pada waktu itu.

Al-Qur’an yang terjaga keasliannya sampai hari ini akan menjadi kekuatan bagi muslim yang beriman untuk meyakini bahwa Allah telah berjanji akan memberikan kekuasaan itu kepada orang-orang muslim yang beriman lagi bertaqwa. Sehingga ketika Al-Qur’an dan As-Sunnah selalu menjadi pegangan bagi setiap muslim maka terlahirlah sebuah kekuatan yang besar, baik secara cara berpikir, cara pandang ataupun pergerakannya.

2. Kekuatan jumlah Umat Muslim

Seorang muslim itu sendirilah yang merupakan kekuatan bagi Islam dalam menuju kejayaannya. Dialah yang akan menjadi penggerak menuju kejayaan Islam. Dialah kekuatan yang akan membawa panji kemenangan Islam di masa depan. Dialah kekuatan yang akan mengalahkan kekuatan-kekuatan zhalim yang ada di muka bumi ini dan menggantikannya dengan sistem Islam yang menyejahterakan. Jumlah muslim di dunia yang relatif besar menjadi kekuatan tersendiri ketika semuanya paham betul akan usaha mengembalikan kejayaan Islam kembali.

3. Kekuatan Sumber Daya Alam negeri-negeri muslim.

Kebanyakan negeri-negeri muslim (yang penduduknya mayoritas muslim) memiliki sumber daya alam yang luar biasa kayanya. Dengan kekayaan alam yang dimiliki negeri-negeri muslim maka akan membuat kita tidak tergantung lagi dengan kekuatan di luar Islam. Kekayaan alam yang harus menjadikan kita penguasa atas yang lainnya, bukan malah kita yang dipimpin oleh orang di luar dari kita.

Kondisinya sekarang, memang kekayaan yang dimiliki negeri-negeri muslim tidak dikelola atau dikuasai oleh umat muslim itu sendiri. Karena kelicikannya orang di luar Islam dan lemahnya sumber daya manusia umat muslim lah sehingga kekayaan-kekayaan di negeri muslim bisa dikelola oleh orang di luar Islam. Bahkan umat muslim hanya bisa menyaksikan mereka menikmati kekayaan negeri umat muslim.

Meskipun begitu, tetap saja ia akan menjadi kekuatan umat muslim di kemudian hari. Ketika kepemimpinan negeri-negeri muslim berhasil diambil alih oleh seorang muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah sehingga ia tidak mengingkari amanahnya sebagai pemimpin negeri muslim. Tidak seperti saat ini, meskipun pemimpinnya beragama Islam akan tetapi karena hawa nafsunya ia tertundukkan oleh barat, dan akhirnya sumber daya Alam yang kaya hasilnya lebih banyak mengalir ke negeri-negeri non-muslim.

Kekuatan-kekuatan tersebutlah yang dimiliki oleh umat muslim saat ini. Kekuatan yang jika dioptimalkan oleh setiap muslim pasti akan menghantarkan Islam kepada kejayaannya. Maka tugas bagi seorang aktivis Islam adalah bagaimana supaya setiap muslim itu tersadarkan dengan kekuatan kita sebenarnya sehingga semua muslim di dunia ini tergerakkan untuk mewujudkan kejayaan Islam di masa depan.

Manhaj Al-Qur’an dan As-sunnah yang merupakan sumber kekuatan hari ini mungkin tidak terinternalisasi ke dalam jiwa setiap muslim. Maka bagi muslim yang telah tersadarkan akan hal tersebut yang mengetahui akan pentingnya manhaj, berkewajiban untuk menyadarkan umat untuk kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Bergerak ke sendi-sendi masyarakat guna menginternalisasikan manhaj Islam tersebut supaya lahir pribadi-pribadi yang optimis, semangat dan berani dalam menyongsong kejayaan Islam di masa depan.

Kuantitas muslim yang hari ini bisa dibilang jauh dari Islamnya sendiri, dikarenakan pengaruh-pengaruh eksternal yang menjauhkan umat muslim dari Islamnya, dari Al-Quran dan As-Sunnahnya. Umat muslim yang sekarang lebih banyak terpengaruh oleh banyaknya isme-isme, terpengaruh budaya-budaya barat, pemikiran-pemikiran barat membuat umat Islam menjadi jauh dari Islam bahkan antipati terhadap Islam. Ini adalah kondisi yang sangat kritis jika dibiarkan terus menerus. Maka menjadi kewajiban bagi seorang aktivis Islam (yang telah paham akan pentingnya gerakan Islam) meningkatkan kualitas umat muslim, sehingga baiklah pemahamannya, pemikirannya dan pergerakkannya. Bergerak dengan melakukan pembinaan-pembinaan umat muslim. Ketika itu dilakukan secara kontinyu dan konsisten maka kelak akan mendapatkan bahwa setiap muslim memiliki kepribadian yang baik dan siap turut andil dalam menyongsong kebangkitan Islam.

Perpecahan di tubuh umat muslim hari ini pun banyak terjadi. Terbentuklah firqah-firqah gerakan Islam yang setiap gerakan mengklaim bahwa gerakannya lah yang paling benar. Terpecah-belahnya umat Islam hari ini menjadi ancaman bagi umat dalam mewujudkan kejayaan Islam di masa depan. Banyaknya gerakan-gerakan Islam seharusnya bisa menjadi kekuatan yang bisa saling mendukung ketika semua kelompok tersebut mau bersatu padu dalam satu gerak, bukan malah saling sikut satu sama lain dikarenakan klaim bahwa kelompoknyalah yang paling benar. Maka, perlu ada kelompok yang bisa menengahi perbedaan-perbedaan tersebut yang mengakibatkan terjadinya firqah-firqah gerakan. Sebuah kelompok yang bisa menyatukan semua kekuatan muslim ini meskipun mereka berkelompok-kelompok yang beda pandangan. Karena pada dasarnya setiap kelompok memiliki tujuan yang sama yakni menuju kejayaan Islam sebagaimana janji Allah dan Rasul-Nya, hanya saja cara untuk mewujudkannya saja yang berbeda-beda.

Butuh seseorang yang mampu menjadi pionir pemersatu semua kelompok Islam yang ada, sehingga dia bisa dijadikan kekuatan. Semuanya bergerak untuk melakukan pembinaan masyarakat agar kembali kepada Al-Qur’an dan As-sunnah. Supaya dengan jumlah umat muslim yang banyak menjadi berkualitas. Sehingga dengan kekuatan itu semua, umat muslim mampu mewujudkan kejayaan Islam. Allahu Akbar….!!!

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Umum Forum Peduli Remaja Jambi (FPRJ) Kota Jambi.

Lihat Juga

Anggota DPR AS: Trump Picu Kebencian pada Islam di Amerika

Figure
Organization