Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Totalitas Kita Hanya untuk Allah SWT

Totalitas Kita Hanya untuk Allah SWT

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (flickr.com/array064)
Ilustrasi (flickr.com/array064)

dakwatuna.com – Totalitas kita hanya untuk Allah swt, tak ada maksud lain yang ingin di raih. Kalaupun Allah swt beri sesuatu dari yang kita senangi sudah sepatutnya kita rendahkan diri ini bersyukur pada-Nya, tetapi perlu kita bertanya pada diri ini yang sedalamnya, jika masih ada latar belakang selain Allah swt kita melakukan suatu kebaikan, maka perlu digaris bawahi bahwa diri ini masih jauh dari totalitas. Masih jauh dari keikhlasan, Alhamdulillah Allah masih memberikan kita semua kesempatan untuk me-muhasabah diri, bahwa ternyata diri saya ini perlu dibenahi, masih jauh dari totalitas, masih jauh dari ikhlas. Perjuangan ini adalah cinta, tapi kenapa harus dikotori oleh ketidakikhlasan, Allah akan bantu kita jika kita tolong agama Allah. Semuanya yang kita inginkan adalah hadiah dari Allah swt atas perjuangan yang kita lakukan, yang harus kita luruskan adalah kita tidak mengharapkan hadiah itu, sehingga totalitas cinta kita pada Rabb akan semakin kuat.

Baiklah, agar sedikit memaknai, mari sama-sama kita pahami. Tajarut bermakna totalitas, yakni totalitas di dalam menyerahkan pengabdian, menyerahkan pengabdian hanya pada Allah semata. Yang mana induknya adalah keikhlasan.

Totalitas kita yakin bahwa semua nikmat yang ada adalah nikmat dari Allah swt, makna ini bisa dikembalikan dalam kalimat alhamdulillah. Semua yang kita miliki Allah yang berikan, cara merealisasikannya dengan cara totalitas dalam mengabdi kepada Allah. Ikhlas adalah mengesakan Allah.

Tajarrud menurut syar’i adalah: melakukan sesuatu hanya karena Allah, apapun itu. Jika ikhlas terpelihara maka yang kecil nilainya akan menjadi besar, sebaliknya apa yang nampak besar di sisi manusia jika tidak ada ikhlas maka nilainya nol di mata Allah. Sebagaimana kita totalitas dalam berbuat kebaikan maka juga totalitas pula kita menolak keburukan.

Dalam hidup kita harus totalitas memainkan peran kita. Ikatan iman paling tinggi adalah engkau mencinta dan membenci karena Allah, hadapkan lurus cinta kita pada Allah. Tataplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia. Bertaubat, bertaqwa, kepada-Nya. Imam syahid Hasan Al-Banna mengatakan:  Membebaskan pikiran dirimu semua dari apa yang selain Allah. Membesarkan diri tidak karena figuritas, cara dari tajarrud adalah Mentadaburi ayat Allah dan hadits sehingga totalitas kita akan semakin kuat dari hari ke hari. Dan juga kekuatan dzatiyah lebih dominan hendaknya daripada lingkungan kita. Sebagai intinya tidak ada zuhud kecuali dengan taqwa yang totalitas.

Mari kembali kita muhasabah diri ini untuk senantiasa bertobat dari berusaha menjadi hamba yang shalih, tidak merasa yang paling hebat, tidak merasa yang paling suci, tidak merasa yang paling pintar, tidak merasa yang paling pintar. Karena cinta saya total untuk Mu Rabb yang menguasai hati setiap manusia. Yakinlah kita akan janji Allah swt sembari terus tekun beribadah.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Pegawai Negeri Sipil. "Menjadi karanglah meski tak mudah, sebab ia akan menahan sinar matahari yang garan, ia akan kukuh halangi deru ombak yang kuat menerpa tanpa kenal lelah, melawan bayu yang keras menghembus dan menerpa yang dingin yang mencoba membekukan, ia akan kokohkan diri agar tidak mudah hancur dan terbawa arus, ia akan tegak berdiri, belajar untuk terus berjalan..nmenapaki arti hidup sesungguhnya"

Lihat Juga

Jalan Meraih Taqwa

Figure
Organization