Topic
Home / Berita / Daerah / Perkuat Syari’at Islam, Muballigh Aceh Bentuk Persatuan

Perkuat Syari’at Islam, Muballigh Aceh Bentuk Persatuan

Persatuan Muballigh Aceh
Persatuan Muballigh Aceh

dakwatuna.com – Banda Aceh.  Sebanyak 70 Muballigh (penceramah) dari seluruh Aceh membentuk dan mendeklarasikan wadah pemersatu para muballigh di Aceh (Ittihadul Muballighin Aceh). Proses pembentukan dan deklarasi Persatuan Muballigh Aceh ini dilangsungkan di Dayah Babussalam Al-Aziziyah Kecamatan Jeunieb, Bireuen, Kamis siang (2/1/2013).

Hadir dalam deklarasi persatuan Muballigh Aceh diantaranya Tgk Yusri Puteh, Tgk Mulyadi, dan para muballigh kondang lainnya. Selain itu juga dihadiri oleh para ulama Aceh lainnya.

Untuk menjalankan roda organisasi, para muballigh ini memilih Tgk Munir Qiran sebagai ketua Tanfiziyah atau ketua pelaksana. Sementara Tgk Nasruddin Judon Jeunib dan  Tgk H Zulkarnen Blang Panyang masing-masing terpilih sebagai sekretaris dan bendahara.

Selain itu, para muballigh tersebut juga memilih Abu H Mustafa Paloh Gadeng sebagai ketua dewan syura dan Tgk H.Muhammad Yusuf A.Wahab sebagai wakil ketua dewan syura.

Tgk H.Muhammad Yusuf A.Wahab  yang akrab disapa Tusop dalam tausiahnya menjelaskan bahwa dengan terbentuknya wadah Persatuan Muballighin Aceh hendaknya dapat meningkatkan kualitas para muballigh di Aceh dalam memberikan pencerahan-pencerahan dan pencerdasan bagi masyarakat Aceh.

“Ini merupakan amanah dari undang-undang dan syari’at Islam di Aceh”, ujar ulama muda yang juga salah satu ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) ini.

Kita berharap, bahwa dengan terbentuknya organisasi persatuan muballigh maka akan terbangun konsolidasi dan memperkuat soliditas dalam mensukseskan penerapan syariat Islam di Aceh.

“Organisasi ini kita harapkan juga bukan hanya sekedar formalitas semata, akan tetapi benar-benar dapat memperdalam rasa damai di Aceh sehingga Aceh lebih kondusif dan harmonis lagi”, kata Tusop lagi menambahkan.

Menurut Ust Junaidi, Lc, pimpinan Dayah Multimedia Aceh yang juga salah satu peserta dan muballigh, acara ini seyogianya dilaksanakan pada hari Kamis 2 Januari 2014 Jam 09.00 Pagi, namun dikarenakan beberapa muballighin datang dari jauh, dari berbagai kabupaten di Aceh maka di undur sehingga jam 14.00 WIB. (teuku zulkhairi)

Untuk menjalankan roda organisasi, para muballigh ini memilih Tgk Munir Qiran sebagai ketua Tanfiziyah atau ketua pelaksana. Sementara Tgk Nasruddin Judon Jeunib dan  Tgk H Zulkarnen Blang Panyang masing-masing terpilih sebagai sekretaris dan bendahara.

Selain itu, para muballigh tersebut juga memilih Abu H Mustafa Paloh Gadeng sebagai ketua dewan syura dan Tgk H.Muhammad Yusuf A.Wahab sebagai wakil ketua dewan syura.

Tgk H.Muhammad Yusuf A.Wahab  yang akrab disapa Tusop dalam tausiahnya menjelaskan bahwa dengan terbentuknya wadah Persatuan Muballighin Aceh hendaknya dapat meningkatkan kualitas para muballigh di Aceh dalam memberikan pencerahan-pencerahan dan pencerdasan bagi masyarakat Aceh.

“Ini merupakan amanah dari undang-undang dan syari’at Islam di Aceh”, ujar ulama muda yang juga salah satu ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) ini.

Kita berharap, bahwa dengan terbentuknya organsiasi persatuan muballigh maka akan terbangun konsolidasi dan memperkuat soliditas dalam mensukseskan penerapan syari’at Islam di Aceh.

“Organisasi ini kita harapkan juga bukan hanya sekedar formalitas semata, akan tetapi benar-benar dapat memperdalam rasa damaian di Aceh sehingga Aceh lebih kondusif dan harmonis lagi”, kata Tusop lagi menambahkan.

Menurut Ust Junaidi, Lc, pimpinan Dayah Multimedia Aceh yang juga salah satu peserta dan muballigh, acara ini seyogianya dilaksanakan pada hari Kamis 2 Januari 2014 Jam 09.00 Pagi, namun dikarenakan beberapa muballighin datang dari jauh, dari berbagai kabupaten di Aceh maka di undur sehingga jam 14.00 WIB. (teuku zulkhairi/sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Turki, Rusia, dan Iran Komitmen pada Keutuhan Suriah

Figure
Organization