Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Dianggap Dana Teroris, Kudeta Sita Harta Kekayaan 93 Perusahaan dan 572 Anggota Ikhwanul Muslimin

Dianggap Dana Teroris, Kudeta Sita Harta Kekayaan 93 Perusahaan dan 572 Anggota Ikhwanul Muslimin

Bank Sentral Mesir (inet)
Bank Sentral Mesir (inet)

dakwatuna.com – Kairo. Penguasa kudeta mulai menyita kekayaan anggota Ikhwanul Muslimin, termasuk perusahaan-perusahaan mereka, dengan dalih melakukan politik pengeringan sumber pendanaan aksi terorisme.

Pada hari Selasa (31/12/2013) yang lalu, telah dikeluarkan keputusan untuk menyita harta kekayaan 572 tokoh pimpinan Ikhwanul Muslimin. Pemilik harta kekayaan tersebut tidak bisa menyentuh hartanya. Penyitaan juga berlaku terhadap perusahaan-perusahaan yang dianggap sebagai milik anggota Ikhwanul Muslimin.

Pihak penguasa kudeta belum mengumumkan berapa nilai seluruh harta kekayaan tersebut. Namun berbagai pihak meyakini jumlahnya akan sangat besar. Misalnya saja, di antara perusahaan yang disita, ada 3 perusahaan jual-beli mobil, 7 perusahaan properti, 9 perusahaan money changer, 2 perusahaan farmasi, dan 17 perusahaan ekspor-import. Bahkan Middle East Monitor menyebutkan, ada 93 perusahaan Ikhwanul Muslimin yang disita asetnya.

Semua ini menunjukkan bahwa penguasa kudeta sudah memulai aksi penyitaan harta kekayaan organisasi dan anggota jamaah Ikhwanul Muslimin. Sangat mungkin, akan ada banyak korban dalam aksi penyitaan ini. Akan banyak orang yang tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan Ikhwanul Muslimin tapi turut disita harta kekayaannya.

Beberapa pengamat menilai bahwa penyitaan harta kekayaan ini juga masuk dalam agenda penyelesaian krisis ekonomi yang sedang dialami pemerintah kudeta. Bahkan beberapa pengamat berani mengatakan bahwa tujuan utama menetapkan status terorisme kepada Ikhwanul Muslimin adalah agar bisa menyita harta kekayaan mereka.

Saat ini Bank Sentral Mesir sedang memeriksa lebih dari satu juta rekening bank untuk menentukan rekening-rekening mana yang bisa dibekukan dan disita dengan dalih menjadi sumber dana aksi “teroris” Ikhwanul Muslimin. Oleh karena itu, saat ini banyak pemilik rekening mulai menarik dana mereka karena khawatir dituduh sebagai milik Ikhwanul Muslimin. (msa/dakwatuna/islemmemo)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Mursyid Ikhwanul Muslimin Divonis Hukuman Seumur Hidup

Figure
Organization