Topic
Home / Konsultasi / Konsultasi Arsitektur / Apakah yang Dimaksud dengan Rumah Tumbuh?

Apakah yang Dimaksud dengan Rumah Tumbuh?

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

dakwatuna.com

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum wrwb

Pak Andan, saya sering mendengar konsep rumah tumbuh. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan rumah tumbuh? Mohon penjelasannya hingga saya paham dan mengerti.

Terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu’alaikum wrwb

Harianto

Jawaban:

Wa’alaikumsalam wa rahmatullahi wa barakaatuh

Pak Harianto yang saya hormati, alhamdulillah cuaca Jakarta dan sekitarnya hari ini cerah. Walaupun subuh tadi saat ke masjid rinai gerimis membasahi jalanan. Semoga cerahnya langit ini membawa semangat baru bagi kita di hari senin ini.

Pak Harianto dan netters dakwatuna, rumah tumbuh adalah pola pembangunan secara bertahap. Tahap 1 yang dibangun adalah rumah induk dulu, lalu tahap 2 ruangan tambahan yang bersifat service area seperti carport, ruang cuci jemur, pembantu, dapur , teras

Nah, tinggal di tentukan pola struktur yang aman, hingga saat berhenti di tahap 1, rumah sudah bisa berfungsi dan beroperasional secara baik dan benar.

Tahap 2 tentu memakan biaya yang lumayan besar. Karena secara pekerjaan ia merupakan area tersendiri yang membutuhkan kekuatan struktur dan finishing arsitektural. Untuk itulah saya biasanya meletakkan zona area service pada tahap ke 2.

Tahap 1 biasanya saya kategorikan sebagai ruang hunian. Ia berupa ruang tidur, kamar mandi, ruang keluarga, ruang makan (dapur bisa saja dimasukkan ke ruang makan untuk sementara) dan yang terakhir ruang tamu.

Jadi rumah tumbuh adalah pola pembangunan yang tidak langsung jadi. Intinya untuk menghemat cash flow. Seperti beli mobil tapi tanpa ac, tanpa pelek racing, tanpa tape recorder dan tanpa spoiler sport.

Untuk mobil bisa dengan mudah ditentukan. Karena produknya terlihat di depan mata. Sementara untuk rumah tinggal agak sulit. Karena desainnya customise. Sangat bergantung dengan kondisi lapangan dan keinginan pemilik serta ketersediaan dana. Untuk itulah saya sebagai arsitek memandu konsep ini. Hingga dana yang ada menjadi cukup dan tidak salah bangun.

Tahap pembangunan bisa saja dibuat hingga 3 atau 4 tahap. Namun yang umum digunakan 2 tahap. Kemudian pola ruang yang dibangun secara prioritas juga bergantung dari diskusi arsitek dan pemilik rumah.

tahap 1
tahap 1

Contoh di atas adalah pola rumah tumbuh dengan mengutamakan bagian depan rumah. Bagian belakang belum dibangun semua. Hingga rumah tetap terlihat tingkat 2 secara utuh. Bagian belakang dibangun belakangan.

tahap 2
tahap 2

Pada tahap 2 bagian belakang sudah dibangun semua. Dengan cara seperti ini tentu ada penghematan besar – besaran dari sisi cash flow dana. Hingga pembangunan masih tetap dapat dilaksanakan. Namun tetap terukur dan terarah.

Hingga diskusi yang baik antara arsitek dan pemilik rumah sangat dibutuhkan. Arsitek meninjau dari sisi teknis dan estetika. Pemilik rumah melihat dari sisi kebutuhan keluarga dan prioritas dana. Jadi desain rumah sebenarnya akan terwujud dengan baik jika ada kerjasama yang baik pula antara arsitek dan owner.

Demikian penjelasan saya. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi solusi hemat bagi kita semua dalam membangun rumah tinggal impian.

Alhamdulillah adzan Zhuhur sudah berkumandang. Mari kita tunaikan shalat berjamaah. Agar pahala 27 kali lipat dapat kita kantungi hari ini.

Akhirul kalam,

Wassalamu’alaikum wrwb

Andan Nadriasta, ST

 

Kirimkan email pertanyaan / order desain / pelaksanaan ke : [email protected]

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Lulusan Teknik Arsitektur angkatan 90 Univ. Pancasila. Bisa dihubungi di 0817-496-5742. Aktif menulis di media tahun 99. Sebagai pengisi rubrik griya di koran Republika. Sebelumnya sempat aktif di Tabloid Nova. Membantu pembuatan desain rumah tinggal yang di asuh oleh Ir. Nurhadi. Andan Nadriasta diambil dari bahasa sansekerta. Artinya adalah 'tangan yang berkarya'. Doa dari orang tua tersebut mengiringi segenap kegiatan dalam berkarya membuat disain rumah tinggal yang islami. Serta berdakwah di lingkungan sekitar hingga daerah yang dikunjungi.

Lihat Juga

Bisakah Renovasi Rumah Tanpa Rubah Muka Lama Rumah?

Figure
Organization