Topic
Home / Narasi Islam / Resensi Buku / Jagalah Parasmu dari Api Neraka

Jagalah Parasmu dari Api Neraka

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

Awas-Orang-Tampan-dan-Cantik-Masuk-NerakaJudul Buku      : Awas! Orang Tampan dan Cantik Masuk Neraka

Pengarang       : RIZEM AIZID

Penerbit           : DIVA Press

Tebal                 : 224 hlm

Terbitan           : Pertama, Nopember 2013

Oleh: Lailatul Qamariyah*)

dakwatuna.com –  Dalam iklan lowongan kerja kerap dicantumkan persyaratan berpenampilan menarik. Memang untuk menduduki jabatan tertentu terkadang tidak cukup hanya mengandalkan kecerdasan semata. Selain memiliki otak encer, juga butuh paras yang bisa membuat setiap orang ngiler ketika melihatnya.

Oleh karenanya, industri kecantikan bak jamur di musim penghujan. Sejumlah orang menawarkan perawatan kecantikan dan industri tersebut tersebar hingga pelosok. Oleh sebagian orang, hal ini memang dianggap sebuah kebutuhan, tak kalah mendesak dibandingkan sandang, pangan dan papan.

Hal itu lebih banyak dilakukan kaum hawa. Kaum adam juga ada yang melakukan, tapi yang umum biasanya terjadi pada kaum hawa. Tidak sedikit dari mereka rela mengeluarkan uang dalam jumlah tidak sedikit demi memoles wajah agar terlihat cantik.

Wajah memang memiliki peran penting. Namun terkadang kecantikan menyebabkan seorang mengalami pelecehan. Hampir setiap hari kita menyimak, melihat dan membaca berita tentang pelecehan seksual yang kerap menimpa orang-orang yang berparas cantik.

Dan yang tak kalah penting, anugerah tersebut menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam lembah kehinaan. Di balik wajah tampan dan cantik sebenarnya ada banyak potensi dosa besar yang siap menjerumuskan mereka ke dalam neraka.

Dalam buku Awas! Orang Tampan dan Cantik Masuk Neraka, Rizem Faizid menjelaskan potensi-potensi dosa orang berparas tampan dan cantik. Menyebut segelintir berpotensi di balik ketampanan dan kecantikan adalah sombong.

Sebagai contoh, ketika kita berada di antara teman atau tetangga, tanpa disadari muncul suatu perasaan bangga lantaran pakaian yang kita kenakan lebih baik dari pada mereka. Nah, perasaan semacam itu merupakan benih sifat sombong (hlm. 14).

Contoh lainnya adalah pamer atau riya’. Mengapa demikian? Karena bisa jadi orang yang tampan dan cantik rela melakukan apapun agar ketampanan dan kecantikannya diakui oleh orang lain. Misalnya lagi-lagi ketika berpakaian, yang tidak murni berpakaian dengan niat menutup aurat dan ikhlas karena Allah melainkan ingin dilihat dan dipuji oleh orang lain (hlm. 46).

Kita perlu membaca buku setebal 224 halaman tersebut. Selain untuk mengenali potensi dosa-dosa besar, agar bisa mawas diri. Dalam buku terbitan Diva Press itu juga di lengkapi dalil-dalil yang dirujuk dari nash Al-Qur’an dan al-Hadits. Sehingga kebenarannya tak perlu diragukan lagi, kelebihannya lagi adalah menginformasikan pada tiap-tiap bab tentang definisi, hukum, penyebab bahkan juga akibat dari tiap-tiap perbuatan yang memiliki potensi dosa besar tersebut. (m.)kamil/sbb/dakwatuna

*) Siswa SMK Nurul Huda, Ging-ging, Bluto. Aktivis Ikatan Pelajar Putri NU Bluto, Sumenep.

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Guru Madrasah Nurul Huda, Ging-ging dan SMP Islam Nurul Ishlah, Sera Barat, Bluto, Sumenep, Madura.

Lihat Juga

Mencintai Diri Sendiri

Figure
Organization