Topic
Home / Berita / Internasional / Amerika / Gairah Islam di Negeri Tango

Gairah Islam di Negeri Tango

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Masjid raya di Buenos Aires, Argentina (foto: rol)
Masjid raya di Buenos Aires, Argentina (foto: rol)

dakwatuna.com – Argentina. Perlahan tapi pasti, Argentina kini mulai menerima Islam. Sulit menemukan jumlah Muslim yang pasti di Argentina. Beberapa sumber data menyebutkan angka yang berbeda.

Menurut catatan CIA Fact Book pada 2004, dari total penduduk Argentina yang mencapai 39.144.753 orang, hanya dua persen yang memeluk Islam, yakni sekitar 782.895 jiwa.

Sisanya adalah Katolik Roma, Protestan, dan Yahudi. Katolik Roma adalah agama mayoritas di negara yang terkenal dengan tarian tangonya itu.

Namun, menurut salah satu laporan surat kabar di Argentina, Clerein, warga Argentina yang baru masuk Islam sekarang meningkat menjadi 900 ribu orang.

Jika imigran Muslim yang ada di situ ditambahkan secara keseluruhan bisa mencapai lebih dari tiga juta orang.

Dengan demikian, perkiraan populasi Muslim di Argentina meningkat dari semula 700 ribu kini menjadi lebih dari tiga juta jiwa.

Peningkatan populasi Muslim di Argentina diakui Pusat Studi Islam di Argentina, Centro de Estudios Islamicos, lembaga yang fokus pada dakwah dan kajian budaya Islam di Argentina.

Di tengah euforia warganya yang mencintai sepak bola, hidup komunitas Muslim di antara mayoritas penduduknya yang Kristen. Ya, Argentina merupakan negara yang memiliki pemeluk Islam terbesar dibanding negara Amerika Latin lainnya.

Islam tetap bisa berkembang dengan baik. Nuansa dan geliat dakwah Islam begitu tinggi di sana. Di Buenos Aires, ibu kota Argentina, telah berdiri sebuah masjid besar di Alberti St pada 1989 yang dibangun warga lokal.

Masjid sekarang menjadi pusat ibadah dan dakwah umat Islam di negara asal pesebak bola Maradona itu. Masjid berdiri tegak dan megah. Jumlahnya mencapai puluhan.

Syiar Islam semakin marak di Argentina setelah pusat studi Islam bernamaThe King Fahd Islamic Cultural Center dibangun pada 1996. Pusat studi Islam ini terletak di lingkungan kelas menengah di Palermo, Buenos Aires.

Proyek yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Argentina dan Arab Saudi ini dibangun di atas lahan seluas 34 ribu meter persegi. Pusat studi ini dilengkapi dengan bangunan masjid, perpustakaan, dua sekolah, taman, dan lahan parkir yang luas.
Di tempat ini, biasanya umat Islam berkumpul dan berdiskusi tentang ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam. Selama Ramadhan, nyanyian budaya dan nilai-nilai Islam begitu marak berkumandang.

Organisasi Islam Amerika Latin (IOLA) yang bermarkas di Argentina menjadi lembaga paling aktif mempromosikan Islam di Amerika Latin.

Tidak dimungkiri tragedi 11 September 2001 bisa menciptakan kecurigaan umat Islam di Argentina. Namun, dengan dialog dua arah, ketegangan dan kecurigaan hilang dengan sendirinya. banyak tuduhan negatif kepada Muslim yang diabaikan masyarakat Argentina.

Para imigran dari Timur Tengah, seperti Suriah dan Lebanon, makin menyemarakkan Islam di Argentina. Fakta menunjukkan banyak imigran yang memperkenalkan Islam kepada penduduk Argentina.

Mereka bermigrasi ke wilayah Argentina pada awal abad ke-20. Para imigran kemudian membentuk pemukiman di tengah-tengah penduduk asli. Mereka hidup rukun dan damai tanpa rasa curiga dan permusuhan.

Namun, jauh sebelum kedatangan imigran Lebanon dan Suriah, komunitas Muslim sudah terbentuk di tanah Argentin.

Kedatangan para imigran Muslim pertama bertepatan dengan kedatangan penjelajah Spanyol dan Portugis, warga negara di wilayah Argentina. Jumlah imigran Muslim terus tumbuh setelah Argentina menjadi koloni Spanyol.

Di antara keluarga imigran Arab yang paling terkenal adalah Menem yang berasal dari Suriah dan seorang Muslim. Mantan presiden Argentina Carlos Menem merupakan salah satu keturunan dari keluarga imigran Suriah.

Meskipun leluhurnya adalah Muslim, ia sendiri adalah seorang Katolik Roma yang taat. Carlos Menem diizinkan berpartisipasi mencalonkan diri sebagai presiden Argentina.

Dalam aturan konstitusi yang berlaku, presiden Argentina haruslah seorang Katolik Roma. Namun, aturan ini dihapuskan dalam reformasi konstitusi 1994.

Jejak Islam di Argentina terlihat dari sejumlah nama tempat dan kota yang berasal dari bahasa Arab. Di Argentina, Cordoba merupakan nama ibu kota sebuah provinsi di Argentina yang terletak sekitar 700 kilometer di barat laut Buenos Aires.

Dalam sejarah peradaban Islam, Bahia adalah salah satu peninggalan Islam berupa istana di Kota Marrakesh, Maroko. Di Argentina, ada sebuah kota bernama Bahia Blanca. Kota ini terletak di barat daya Buenos Aires. (rol/ded/dakwatuna)

 

Redaktur: Deddy S

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sejak kecil menggemari segala jenis masakan. Hingga kini senang membaca dan mengakrabi aksara.

Lihat Juga

Anggota DPR AS: Trump Picu Kebencian pada Islam di Amerika

Figure
Organization