Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / PBB Bolehkan Perancis Intervensi, Kondisi di Afrika Tengah Semakin Memanas

PBB Bolehkan Perancis Intervensi, Kondisi di Afrika Tengah Semakin Memanas

Republik Afrika Tengah
Republik Afrika Tengah

dakwatuna.com – Kairo. Kondisi di Afrika Tengah semakin memanas, walaupun PBB sudah memberikanlampu hijau kepada Perancis untuk memulai operasi militernya. Kemarin, Jumat (6/12/2013), 12 orang dibunuh di daerah dekat ibukota, Bangui.

Di sebuah daerah, sekitar 100 Km sebelah utara ibukota, kondisi sangat genting menjelang dilakukannya voting tentang intervensi militer dunia ke Afrika Tengah. 12 orang peternak muslim dibunuh dengan senjata parang, dan 10 anak muda juga menjadi korban luka dengan senjata yang sama.

Salah seorang paramedis yang menerima dan mengurus para korban luka di rumah sakit mengatakan, “Kami sering melihat orang terluka dengan parang, tapi kita tidak pernah melihat jumlah korban yang demikian banyak datang pada waktu yang bersamaan.”

Pihak yang bertanggung jawab dalam kasus-kasus pembunuhan tersebut adalah milisi-milisi perkampungan yang mengklaim sebagai kelompok pertahanan diri. Mereka sering disebut dengan Kelompok Perlawanan Parang.

Kelompok Perlawanan Parang ini muncul mulai pada bulan September di barat laut Afrika Tengah. Kemunculannya adalah akibat dari kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata yang berasal dari Koalisi Seleka pimpinan Michel Jaotodia yang pada bulan Maret lalu menggulingkan Presiden Francois Bozize. Koalisi Seleka sudah dibubarkan, begitu berhasil menggulingkan presiden. (msa/dakwatuna/islamwattan)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

PBB: Kematian Mursi Harus Diselidiki Secara Independen

Figure
Organization