Topic
Home / Konsultasi / Konsultasi Arsitektur / White House di Pekalongan

White House di Pekalongan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

dakwatuna.com

Pertanyaan:

Kepada Yang Kami Hormati:

Ustadz Andan

di Dakwatuna.com

Assalamu’alaikum wr wb,

Ustadz Andan, baru 7 bulan ini kami mengangsur tanah kapling seluas 7 x 15 meter, di tanah inilah kami berencana membangun rumah impian anak saya, ruangan yang kami butuhkan antara lain ruang tidur, ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, gudang, garasi (siapa tahu bisa beli mobil, kalau pun belum bisa beli mobil bisa untuk garasi sepeda motor dan sepeda ontel atau bisa juga untuk toko), kamar mandi / wc, ruang cuci dan jemur, bagian belakang direncanakan lantai 2 dengan 2 ruang kamar tidur, kamar mandi / wc dan ruang keluarga. Kami sangat menyukai pencahayaan langsung dari matahari dan sirkulasi udara yang cukup, sehingga halaman dan taman di dalam sangat kami sukai.

Secara pribadi, mengingat biaya pembuatan dan pemeliharaan rumah berlantai dua cukup tinggi, saya lebih suka tidak tingkat, untuk itu jika berkenan kami juga mohon ustadz Andan untuk membuatkan desain / denah rumah tidak tingkat, yang hampir bisa mendekati pemenuhan ruangan – ruangan yang kami butuhkan, meski tidak semua.

Demikian ustadz Andan, permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan jawabannya kami haturkan terima kasih, semoga ustadz selalu dalam keadaan sehat wal afiat, serta dapat menjalankan aktivitas sehari-hari secara maksimal.

Wassalamu’alaikum wr wb,

Pekalongan, 14 November 2013

Wahyudi Karyanto

Jawaban:

Wa’alaikumsalam wrwb

Pak Wahyudi saking Pekalongan, kepriye donge? Apa kabarnya? Terima kasih atas doanya. Semoga bapak sekeluarga juga dilimpahi karunia hidayah dan kesehatan serta harta yang halal dan thayyib.

Buat istri saya yang orang Solo mungkin Bahasa Jawa tersebut agak asing. Karena Pekalongan memiliki dialek sendiri yang unik. Banyak juga tercampur dengan Bahasa Arab. Namun karena orang tua saya berasal dari Pekalongan dan dulu saya juga pernah sekolah SD di sana membuat dialek ini tidak asing lagi.

Sebuah kehormatan membuat desain untuk sesama orang Pekalongan. Membangkitkan memori main ketengan di SD dulu. Permainan anak – anak yang mengasyikkan dan paling populer di sana. Dimainkan oleh 2 orang anak. Polanya seperti main silat, siapa yang bisa memegang atau menyentuh kepala atau kaki lawan maka dialah pemenangnya. Seru bukan?

Pak Wahyudi, lahan yang ada cukup sempit untuk meletakkan semua ruang di lantai dasar. Untuk itu saya harus membuatnya menjadi lantai 2. Semua ruangan utama saya buat di bawah. Jadi hanya 2 ruang tidur anak dan service area saja yang saya buat di lantai atas.

gambar denah
gambar denah

Garasi cukup memakan tempat. Karena minimal ia berukuran 3 x 4,5 atau 3 x 5 meter. Jadi walaupun hari ini hanya untuk parkir sepeda ontel, namun suatu saat kelak ia harus siap menerima Kijang Innova. Mobil ini saya jadikan patokan karena ia adalah merupakan mobil keluarga paling besar dan paling banyak digunakan.

interior lantai 1
interior lantai

Lantai atas yang sederhana membuat biaya cor dak beton tidak banyak. Karena ruang duduk di atas sebagai ruang perantara saya buat kecil juga. Jadi praktis dan hemat. Keluarga jika ingin berkumpul di bawah saja. Tidak perlu ke atas karena memang tidak ada ruangan yang dapat menampungnya.

interior lantai 2
interior lantai 2

Saya beri judul ‘white house’. Karena desain kali ini saya tampilkan serba putih. Hanya kusen dan pintu – jendela saja yang saya buat coklat. Untuk sekadar membedakan dan mempertegas pintu masuk. Dengan konsep ini saya ingin membuat rumah dengan konsep minimalis futuristik.

tampak muka sisi kiri
tampak muka sisi kiri

Atap saya gunakan kemiringan landai. Hanya 15 derajat. Hingga sopi-sopi dinding samping tidak tinggi dan tidak mahal. Dengan menggunakan atap spnadek atau asbes maka biaya akan sangat hemat. Lalu untuk mengantisipasi tampilan saya buat dinding menjulang tinggi menghalangi pola kemiringan atapnya.

tampak muka
tampak muka

Sisi kiri garasi saya buat talang. Bahannya jika ingin awet bisa menggunakan cor dak beton. Namun jika ingin lebih murah bisa menggunakan talang kayu dan karpet yang dilapisi seng. Jangan lupa memasang lubang air di talang dengan bentuk kuncup. Mirip seperti perasan jeruk. Hingga kotoran tidak mudah tersangkut.

perspektif bird eye view
perspektif bird eye view

Ini sisi 3 dimensi belakang. Masih ada taman yang longgar. Teras yang nyaman dan bentuk bangunan minimalis yang tidak kalah cantiknya dengan bagian muka bangunan. Tangki air saya sembunyikan di bagian belakang. Hingga tidak nampak dari depan dan tidak mengganggu pandangan.

perspektif belakang
perspektif belakang

Alhamdulillah, selesai sudah desain kita kali ini. Kini saya harus pamit dulu. Mengantar si Bungsu ke TK. Tinggal si kecil saja yang perlu diantar. Karena 2 kakaknya di pesantren dan kakaknya yang tepat berada di atas si bungsu sudah mandiri naik sepeda ke sekolah.

Sampai jumpa lagi pada edisi berikutnya. Terima kasih atas akses dan tanggapan dan netters sekalian pada artikel arsitektur ini. Semoga Allah senantiasa menjaga ukhuwah dan silaturahim kita.

Wassalamu’alaikum wrwb

Andan Nadriasta, ST

Kirimkan email pertanyaan / order desain / pelaksanaan ke : [email protected]

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Lulusan Teknik Arsitektur angkatan 90 Univ. Pancasila. Bisa dihubungi di 0817-496-5742. Aktif menulis di media tahun 99. Sebagai pengisi rubrik griya di koran Republika. Sebelumnya sempat aktif di Tabloid Nova. Membantu pembuatan desain rumah tinggal yang di asuh oleh Ir. Nurhadi. Andan Nadriasta diambil dari bahasa sansekerta. Artinya adalah 'tangan yang berkarya'. Doa dari orang tua tersebut mengiringi segenap kegiatan dalam berkarya membuat disain rumah tinggal yang islami. Serta berdakwah di lingkungan sekitar hingga daerah yang dikunjungi.

Lihat Juga

Rumah Klasik Rumah Minimalis, Lebih Murah Yang Mana? (1)

Figure
Organization