Topic
Home / Berita / Silaturahim / FSLDK Indonesia Selenggarakan Sarasehan Nasional LDK

FSLDK Indonesia Selenggarakan Sarasehan Nasional LDK

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

dakwatuna.com – Bogor. Berkenaan dengan momentum Sumpah Pemuda dan tahun baru Hijriyah, FSLDK Indonesia kembali mengadakan pertemuan nasional Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-nasional. Pertemuan tersebut bertema “Find the Great Heroes in Islamic New Year 1435 H” yang dibingkai nama Sarasehan Nasional Lembaga Dakwah Kampus (Sarnas LDK) dengan mengundang perwakilan aktivis dakwah kampus dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia.

Sarasehan Nasional LDK merupakan agenda konsolidasi LDK se-nasional yang bertujuan untuk menyatukan visi LDK nasional dan menyusun rencana kerja strategis yang akan LDK lakukan selama satu tahun ke depan. Acara ini dilaksanakan selama 3 hari, mulai tanggal 22 sampai 24 November 2013 di Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat. Dengan tagline “Are You the Next Hero?” acara ini diselenggarakan oleh LDK Al Hurriyyah Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan mengundang 15 orang aktivis dakwah kampus dari setiap daerah yang terdiri dari 10 orang dari pengurus LDK daerah dan 5 orang pengurus Puskomda (Pusat Komunikasi Daerah).

Sedikitnya berkumpul 450-an peserta yang datang ke IPB untuk memenuhi undangan panitia. Peserta yang merupakan dari LDK diikutkan dalam pelatihan ke-LDK-an, sedangkan peserta dari Puskomda melakukan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang ke-2 dengan Puskomnas (Pusat Komunikasi Nasional).

Di hari pertama, acara dibuka dengan pembacaan ayat Al-Quran kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu, Ketua FSLDK Indonesia, Edy Siswanto, S. Si menyampaikan sambutan sekaligus orasinya terkait kerja FSLDK dan perannya. Edy menekankan agar Puskomda dan LDK lebih kongkret lagi dalam menjalankan kepengurusannya, tidak hanya sekadar konsep saja. Setahun kepengurusan, FSLDK terasa belum maksimal kerjanya.

Menyusul kemudian rektor IPB, Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M. Sc, memberikan sambutannya sekaligus meresmikan acara Sarasehan Nasional LDK. Dalam sambutannya, Herry mengapresiasi acara Sarasehan LDK yang diadakan LDK Al Hurriyyah IPB. Rektor IPB tersebut berharap acara seperti ini tidak hanya pertemuan saja, melainkan melahirkan kontribusi nyata untuk Indonesia. Selain itu Herry berharap kebangkitan umat Islam berawal dari pertemuan para aktivis dakwah se-nasional ini.

Setelah sambutan, acara dilanjut talkshow dengan pembicara Amien Rais tentang Finding the Next Heroes. Dalam penyampaiannya, beliau menuturkan, “para pemuda Islam adalah embrio kejayaan umat Islam. Mereka diharapkan mampu dan mau memimpin sesuai dengan kepemimpinan yang telah dicontohkan Rasulullah dan para sahabatnya di masa kekhalifahan.”

Pada sore harinya, acara terbagi menjadi dua; Puskomnas bersama Puskomda mengadakan Rapimnas antar komisi A (Isu), B (Ke-LDK-an), C (kemuslimahan), dan D (Humas, Media, dan Jurnalistik) di gedung Fakultas Peternakan IPB, dan LDK mengikuti Training For Trainer (TFT) di aula Masjid Al Hurriyyah IPB. TFT berupa pelatihan dasar tentang ke-LDK-an seperti isu media, kaderisasi, syiar, dan fund rising.

Kedua acara tersebut berlangsung hingga menjelang waktu Maghrib. Namun, Komisi A masih melanjutkan pembahasannya setelah shalat Maghrib. Hal ini dikarenakan banyaknya agenda yang belum selesai dibahas.

Hari kedua, acara kembali terbagi dua; sidang komisi lanjutan di gedung Fakultas Kehutanan IPB dan pengelompokan LDK di gedung Fakultas MIPA IPB. Sidang komisi berisi diskusi terkait rencana kerja selama setahun ke depan. Komisi Puskomnas menyampaikan fokus kerjanya kemudian didiskusikan bersama komisi Puskomda. Kesepakatan yang didapat nantinya akan secara bersama-sama dilakukan dengan LDK-LDK daerah di bawah koordinasi Puskomda.

Sore harinya, agenda selanjutnya adalah aksi solidaritas Suriah. Aksi ini dilakukan setelah shalat Ashar di 3 titik strategis yang berbeda di kota Bogor, yakni; Tugu Kujang, Air Mancur, dan Taman Topi. Ketua Komisi A Puskomnas, Faisal Rahman, menegaskan bahwa aksi dilakukan selain sebagai pencerdasan kepada masyarakat tentang penderitaan rakyat Suriah, juga menggalang donasi kemanusiaan ber-tagline “Food For Syria”. Dana yang terkumpul, nantinya akan diserahkan seluruhnya kepada Suriah melalui pengelolaan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Tiba di hari terakhir, peserta dihidangkan berbagai macam hiburan penghilang kepenatan setelah dua hari berkonsolidasi. Acara di hari ini bernama IPB Islamic Festival (IIF) yang juga dibuka untuk umum. Bertempat di gedung Grha Widya Wisuda, IIF dihadiri oleh banyak mahasiswa IPB dari berbagai angkatan

Di fase terakhir acara Sarasehan Nasional LDK ini, rencananya akan ada Bedah film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” oleh sutradaranya sendiri, Deddy Mizwar. Namun mendadak beliau harus menggantikan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, untuk menghadiri suatu acara. Akhirnya, acara dikondisikan dengan hiburan dari penampilan nasyid Barivo, Ruhul Jadid, dan Kurma Voice. Selain itu, ada pula penampilan Hadroh KMNU, Tari Saman Gentra Kaheman, Acapella Nasyid Nusantara Sunda, dan seni beladiri Islam Thifan Po Khan.

Setelah istirahat, acara dilanjut penyerahan donasi sebesar 20 juta secara simbolik kepada Aksi Cepat Tanggap (ACT). Rencananya, bantuan tersebut diperuntukkan bagi rakyat Suriah dalam bentuk pabrik roti. Hal ini mengingat kondisi Suriah yang sedang konflik membuat banyak warga Suriah yang kesulitan mengakses kebutuhan sehari-hari, terutama bahan pangan. Bahkan ulama Suriah sampai menghalalkan memakan daging anjing dan kucing, atau mayat yang tewas akibat peperangan.

Siangnya, ketua FSLDK Indonesia, Edy Siswanto, S.si menyampaikan target besar dari kerja FSLDK untuk Indonesia. Ketiga target tersebut adalah media bermoral, masyarakat bermoral, dan pemimpin bermoral. Ketiga aspek ini merupakan target utama perbaikan yang akan dilakukan FSLDK untuk Indonesia masa depan yang madani.

Acara ditutup dengan bedah buku karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra yang berjudul “99 Cahaya di Langit Eropa”. Hanum adalah putri kandung dari Amien Rais yang telah sukses menerbitkan novel best seller bersama suaminya. Di acara ini, hadir penulis dan beberapa orang yang terlibat dalam pembuatan film 99 Cahaya di Langit Eropa; Acha Septriasa, Alex Abbad, dan Gecha. (Rahayu Fitri Indriyani/dakwatuna/hdn)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Rahayu Fitri Indriyani, biasa dipanggil Ayu atau Pipit, Mahasiswi IPB dan aktif di Organisasi kampus dan sekarang aktif di Pusat Komunikasi Nasional Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Indonesia (FSLDKI) sebagai sekretaris Komisi D bidang Media dan Humas. Penyuka seni seperti teaterikal, menggambar sketsa, dan salahsatunya adalah menulis khususnya Puisi. Dan sangat mengagumi tulisan Salim A Fillah dan Anis Matta.

Lihat Juga

Salimah Siap Gelar Silaturahim Koperasi dan UKM Nasional

Figure
Organization