Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Kudeta Kalah dalam Final Piala Champion Afrika

Kudeta Kalah dalam Final Piala Champion Afrika

Selebrasi Ahmad Abdu Dhahir yang membuat pendukung kudeta murka (inet)
Selebrasi Ahmad Abdu Dhahir yang membuat pendukung kudeta murka (inet)

dakwatuna.com – Kairo. Pagelaran Piala Champion yang mempertemukan para juara liga negara-negara Afrika berakhir kemarin, Ahad (10/11/2013) di stadion Arab Contractors, Kairo.

Untuk kedelapan kalinya klub Al-Ahly (Mesir) memboyong piala tersebut setelah mengalahkan Orlando Pirates (Afsel) 2-0 dalam pada pertandingan leg kedua. Pada pertandingan leg pertama di Afsel, kedudukan berakhir imbang 1-1.

Namun bukan kemenangan klub papan atas Mesir ini yang ramai diperbincangkan di media-media Mesir. Yang menjadi sorotan adalah sisi politik dalam pertandingan itu. Dari awal memang banyak pihak memperkirakan hal tersebut.

Maka pada hari H pertandingan, personil dan pos-pos keamanan banyak tersebar di areal stadion. Penonton diperiksa satu persatu agar dipastikan tidak membawa atribut yang berbau politik, terutama simbol R4BIA baik dalam kaos, spanduk atau apa saja.

Saat pertandingan, dua gol kemenangan Al-Ahly dicetak oleh dua pemain yang berasal dari Ikhwanul Muslimin, yang secara verbal dan vulgar menentang kudeta. Gol pertama dicetak oleh Abu Treka pada menit ke 53, sedangkan gol kedua dicetak oleh Ahmad Abdu Dhahir pada menit ke 77.

Yang memancing kritikan media pendukung kudeta, setelah melesatkan golnya, Ahmad berlari dan berselebrasi dengan menunjukkan simbol R4BIA dengan tangannya. Sedangkan Abu Treka tidak mau naik panggung untuk menerima medali emas kemenangan. Karena yang menyerahkan medali adalah salah satu menteri kudeta, Thahir Abu Zaid.

Selain itu, Abu Treka juga mengenakan kaos dengan nomor 72. Nomor ini menunjuk jumlah korban meninggal dalam kerusuhan di stadion Port Said di masa pemerintahan Dewan Militer.

Abdul Bari Athwan, mantan pemred harian Al-Quds yang terbit di London menulis, “Kemenangan milik Al-Ahly, tapi cita rasanya sangat R4BIA.” (msa/dakwatuna/egyptwindow)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Penasehat Erdogan Tegaskan Turki bukan Ikhwanul Muslimin

Figure
Organization